Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Baru Virus Corona Menyebar di Inggris, Lebih dari 1.000 Kasus Ditemukan

Varian baru virus corona menyebar di beberapa wilayah di Inggris. Lebih dari 1.000 kasus dengan varian ini telah ditemukan.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Varian Baru Virus Corona Menyebar di Inggris, Lebih dari 1.000 Kasus Ditemukan
CDC
Ilustrasi virus corona. Varian baru virus corona menyebar di beberapa wilayah di Inggris. Lebih dari 1.000 kasus dengan varian ini telah ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Varian baru virus corona menyebar di beberapa wilayah di Inggris.

Lebih dari 1.000 kasus dengan varian ini telah ditemukan.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan setidaknya 60 otoritas lokal yang berbeda telah mencatat infeksi Covid yang disebabkan oleh varian baru tersebut.

Hancock mengungkapkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengetahui hal itu.

Para ilmuwan Inggris pun sedang melakukan studi lebih lanjut.

Dilansir BBC, Hancock mengatakan kepada anggota parlemen di House of Commons bahwa selama seminggu terakhir, telah terjadi peningkatan tajam dan eksponensial dalam infeksi virus corona di London, Kent, beberapa wilayah Essex, dan Hertfordshire.

"Saat ini kami telah mengidentifikasi lebih dari 1.000 kasus dengan varian ini terutama di Inggris Selatan, meskipun kasus telah diidentifikasi di hampir 60 wilayah otoritas lokal yang berbeda."

Baca juga: Update Corona di 34 Provinsi: Kasus Positif Baru di Jakarta dan Jabar Lebih 1.000 Orang dalam 24 Jam

Baca juga: Menko Airlangga Beberkan Kelompok Prioritas Vaksin Corona: Ada Tenaga Medis hingga Aparat Keamanan

BERITA REKOMENDASI

"Kami tidak tahu sejauh mana ini karena varian baru, tetapi apa pun penyebabnya, kami harus mengambil tindakan cepat dan tegas yang mutlak penting untuk mengendalikan penyakit mematikan ini saat vaksin diluncurkan," kata Hancock.

Ilustrasi virus corona dalam sel manusia.
Ilustrasi virus corona dalam sel manusia. (NIAID)

Kepala Petugas Medis Inggris, Prof Chris Whitty, mengatakan tes swab virus corona saat ini akan mendeteksi varian baru yang telah ditemukan, terutama di Kent dan daerah sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.

Perubahan atau mutasi melibatkan protein lonjakan virus, bagian yang membantunya menginfeksi sel, dan target vaksin Covid-19.

Terlalu dini untuk mengetahui secara pasti, apa efek varian baru terhadap perilaku virus.

"Jangan histeris. Ini tidak berarti penyakit itu lebih menular atau lebih berbahaya."


"Itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan," ujar Prof Alan McNally, seorang ahli di Birmingham University.

"Upaya besar sedang dilakukan untuk mengkarakterisasi varian dan memahami kemunculannya."

"Penting untuk menjaga perspektif yang tenang dan rasional pada jenis tersebut, karena ini adalah evolusi virus yang normal dan kami berharap varian baru ini berlalu seiring waktu," imbuhnya.

Di sisi lain, Dr Jeremy Farrar, Direktur Wellcome, mengatakan varian baru ini berpotensi serius.

"Pengawasan dan penelitian harus dilanjutkan, dan kami harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari virus," tuturnya.

Baca juga: Singapura Siapkan Dana Lebih dari USD 1 Miliar untuk Program Vaksin Covid-19 Gratis

Baca juga: Pemerintah Minta Rumah Sakit Jangan Dulu Promosi Vaksin dan Vaksinasi Covid-19

Tanggapan WHO

Lambang World Health Organization (WHO).
Lambang World Health Organization (WHO). (World Health Organization (WHO))

WHO memberikan tanggapan mengenai varian baru virus corona tersebut.

Mike Ryan, pakar utama keadaan darurat WHO, mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait hal itu.

"Kami mengetahui varian genetik ini dilaporkan pada 1.000 individu di Inggris," kata Mike Ryan dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (15/12/2020).

Dikutip Tribunnews.com, meskipun begitu, WHO tidak melihat adanya perilaku berbeda dengan jenis virus yang ada.

Bahkan, tidak ada indikasi varian ini menyebabkan dampak yang lebih buruk atau membuat vaksin tak manjur menaklukannya.

"Pihak berwenang sedang melihat signifikansinya. Kami telah melihat banyak varian, virus ini berevolusi dan berubah dari waktu ke waktu," jelasnya.

10 Negara Angka Kesembuhan Covid-19 Terbanyak dan Negara dengan Kematian Terendah di Dunia

Pandemi Covid-19 masih mewabah di hampir seluruh negara di dunia sampai Desember 2020 ini.

Menurut laporan Worldometers, virus corona sudah menyebar di 218 negara dan 2 alat transportasi internasional.

Indonesia ada di posisi ke-18, menurut jumlah kasusnya dibanding negara-negara yang sudah terjangkit.

Negara dengan jumlah kesembuhan terbanyak yakni Amerika Serikat, seiring dengan jumlah kematian dan kasusnya.

Sedikitnya ada 5 wilayah yang memiliki kematian Covid-19 paling rendah di dunia.

Berikut daftar 10 negara angka kesembuhan terbanyak dan kematian terendah:

Negara dengan Kasus Sembuh Terbanyak

1. Amerika Serikat

2. India

3. Brasil

4. Rusia

5. Turki

6. Argentina

7. Kolombia

8. Italia

9. Jerman

10. Meksiko

Negara/Wilayah dengan Kasus Kematian Terendah

Burundi, St.Barth, British Virgin Islands, Montserrat, dan Sahara Barat memiliki 1 kasus kematian.

Pulau Cayman, Fiji, dan Kapal Pesiar MS Zaandam memiliki 2 kasus kematian.

Monako, Belanda Karibia, dan Brunei punya 3 kasus.

Saint Lucia memiliki 4 kasus sedangkan Gibraltar dan Antigua dan Barbuda mengantongi 5 kasus.

Kepulauan Turks dan Caicos, Taiwan, Kepulauan Komoro, dan Barbados memiliki 7.

Papua Nugini 8 kasus, Bermuda 9 kasus dan Mauritius 10 kasus kematian.

(Tribunnews/Citra Agusta PA/Srihandriatmo Malau/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas