Politikus Demokrat: Pemerintah Harus Fokus Pada Aspek Kesehatan Saat Libur Akhir Tahun
Libur akhir tahun diperkirakan akan memunculkan kerumunan di tempat-tempat wisata.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur akhir tahun diperkirakan akan memunculkan kerumunan di tempat-tempat wisata.
Hal ini dikhawatirkan akan menambah deret panjang penularan Covid-19.
"Memang pemerintah selalu dihadapkan pada pilihan menekankan kesehatan atau ekonomi. Pemerintah selalu berpikir keduanya harus berjalan," kata Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari kepada wartawan, Senin (28/12/2020).
Apalagi, kata Lucy, Indonesia saat ini mengalami resesi.
Baca juga: Menristek Harap Satgas Covid-19 Pakai GeNose dan CePAD untuk Deteksi Virus Corona
Untuk keluar dari resesi, mau tidak mau ekonomi harus dihidupkan.
"Salah satunya libur akhir tahun ini diharapkan dapat menghidupkan ekonomi, khususnya di daerah wisata," ujarnya.
Politikus Partai Demokrat itu menilai, melalui libur akhir tahun, pemerintah berharap ekonomi di penjuru Indonesia akan menggeliat.
Hal ini akan berdampak pada pendapatan masyarakat.
Baca juga: Menristek: GeNose dan CePAD Tidak Bisa Gantikan Penggunaan PCR dalam Diagnosis Covid-19
Menurutnya, asumsi itu tentu ada benarnya.
Namun, kebijakan libur diperlukan prasyarat agar pandemi Covid-19 dapat diminimalkan.
Satu di antara prasyaratnya adalah disiplin melaksanakan protokol kesehatan atau 3 M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
"Masalahnya, sebagian dari kita tidak disiplin melaksanakan 3 M. Hal itu dapat kita lihat keseharian di tengah masyarakat yang abai melaksanakan protokol kesehatan," ucapnya.
"Jadi, asumsi kesehatan dan ekonomi jalan bersama sulit diterapkan bila masyarakat belum disiplin melaksanakan 3 M. Dalam kondisi demikian, mau tidak mau pemerintah harus fokus pada aspek kesehatan pada libur akhir tahun ini," pungkasnya.