Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bio Farma Bantah Vaksin Covid-19 yang akan Didistribusikan ke Masyarakat Vaksin Uji Klinis

Bambang menegaskan untuk program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari BPOM

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bio Farma Bantah Vaksin Covid-19 yang akan Didistribusikan ke Masyarakat Vaksin Uji Klinis
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja dengan penjagaan petugas kepolisian melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/12/2020). Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac kembali tiba di Indonesia yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung untuk dilakukan uji klinis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bio Farma secara tegas membantah bahwa vaksin covid-19 yang akan didistribusikan kepada masyarakat merupakan vaksin uji klinis seperti yang ramai diberitakan di media massa.

Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Herianto dalam konferensi pers virtual, Minggu (3/1/2020).

“Pemberitaan yang menyebutkan bahwa vaksin covid-19 yang akan digunakan adalah vaksin untuk uji klinis atau ‘only for clinical trial’ sebagaimana yang tertulis pada kemasan vaksin adalah tidak benar,” kata Bambang

Bambang mengatakan kemasan vaksin yang akan didistribusikan ke masyarakat akan berbeda dari kemasan vaksin yang baru datang ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Kemasan vaksin covid-19 untuk uji klinis menggunakan kemasan prefilled syringe atau biasa disingkat (PFS), dimana wadah vaksin dan jarum suntik dalam satu kemasan.

Sedangkan vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi nanti akan dikemas dalam bentuk filled single dose atau dosis tunggal.

Baca juga: Lawan Covid, Tidak Hanya Vaksin, Faisal Basri: Protokol Kesehatan Juga Harus Lengkap

Berita Rekomendasi

“Jadi sudah pasti tidak ada penandaan ‘only or clinical trial karena sudah dapat izin penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” kata Bambang.

Bambang menegaskan untuk program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari BPOM.

Ia menegaskan bahwa vaksin-19 yang akan didistribusikan juga telah dilakukan serangkaian pengujian mutu, baik yang dilakukan Bio Farma maupun Badan POM untuk menjaga kualitas dan keamanan produk vaksin.

“Jadi vaksin covid-19 yang saat ini sudah ada di Bio Farma dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang mendapat izin penggunaan dari Badan POM, sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis,” katanya.

“Vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi (akan didistribusikan) setelah ada persetujuan penggunaan yang dikeluarkan oleh Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji klinis,” tegasnya.

Baca juga: VIRAL Video TikTok Pemuda Disebut Mirip Amanda Manopo, Akui Jumlah Followers Bertambah, Ini Kisahnya

Sebelumnya, Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Sinovac dari China yang dilakukan dalam 2 kali pengiriman pada Desember 2020 lalu.

Bambang mengatakan saat ini semua  vaksin sudah ada di Bio Farma, Bandung.

Vaksin disimpan di tempat penyimpanan khusus dengan suhu antara 2 sampai 8 derajat Celcius dan telah dilakukan serangkaian pengujian mutu yang dilakukan Bio Farma dan Badan POM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas