Pemerintah Minta Masyarakat Mengacu Informasi Vaksin Corona dari Situs Resmi
Meski ada vaksinasi Covid-19, masyarakat diminta tak lengah menerapkan protokol kesehatan 3M : mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan bahwa banyak miss informasi ataupun kabar palsu alias hoaks mengenai vaksin dan vaksinasi Covid-19 yang beredar di masyarakat.
Oleh karena itu Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi meminta masyarakat merujuk pada situs resmi pemerintah mengenai informasi vaksin ataupun vaksinasi Covid-19.
"Kami menyadari banyak sekali missinformasi ataupun hoaks yang mungkin beredar mengenai vaksin, untuk itu kami menghimbau mohon agar informasi dapat selalu mengacu pada situs covid-19.go.id," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Minggu, (3/12/2020).
Selain meminta masyarakat untuk mengacu pada situs resmi, Nadia juga mengingatkan untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan 3M yakni mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, meskipun vaksinasi Covid-19 akan segera dilakukan.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 3 Januari 2021: Tambah 6.877 Kasus, Total 765.350 Positif
Penerapan protokol 3M serta langkah pemerintah melakukan 3T (tracing, testing, dan treatment) merupakan upaya lengkap yang tidak dapat dipisahkan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
"Jangan lupa terapkan 3M dan hindari kerumunan lebih baik kita mencegah daripada kita jatuh sakit," katanya.
Vaksinasi Covid-19 menurut Nadia akan segera dilakukan.
Baca juga: Fakta di Balik Tali Masker Oksigen yang Dipakai Andin Ikatan Cinta, Disebut Mirip Tali Sepatu
Periode pertama vaksinasi akan dilakukan pada Januari hingga April 2021.
Vaksinasi periode pertama akan ditujukan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 pegawai publik yang merupakan garda terdepan penanggulangan Pandemi.
"Kemudian periode kedua yang berlangsung selama 11 bulan yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022 yang artinya akan menjangkau jumlah masyarakat sisa dari periode pertama," katanya.