Penanganan Covid-19 Pasca Libur Natal dan Tahun Baru Dievaluasi 2 Pekan ke Depan
Pemerintah akan mengevaluasi penanganan Covid-19 pada libur natal 2020 dan Tahun Baru 2021 pada dua pekan ke depan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Pemerintah akan mengevaluasi penanganan Covid-19 pada libur natal 2020 dan Tahun Baru 2021 pada dua pekan ke depan.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin, (4/1/2020).
"Tentu Pasca daripada Natal dan Tahun baru ini pemerintah akan mengevaluasi dalam dua minggu kedepan, karena memang dengan adanya Natal dan Tahun Baru, liburan seperti liburan liburan sebelumnya itu biasanya dimonitor dalam dua minggu kedepan," kata Airlangga.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 pasca libur natal dan tahun baru, pemerintah akan meningkatkan monitoring protokol kesehatan di tempat kerja dan pusat kegiatan ekonomi.
Baca juga: Kasus Aktif Melonjak, RS Diminta Tingkatkan Kapasitas Tempat Tidur Perawatan Covid hingga 30 Persen
Dengan peningkatan monitoring tersebut diharapkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan semakin tinggi.
"Sehingga peningkatan disiplin di berbagai tempat itu terus dimonitor baik itu di tempat kerja, maupun di tempat kegiatan-kegiatan ekonomi," tuturnya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi bahwa lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi pada 16-18 Januari 2021.
Baca juga: Anggota DPR Bambang Suryadi Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Rencananya akan Dimakamkan di Lampung
Menurutnya lonjakan kasus Covid-19 biasanya terjadi 10-14 hari setelah libur panjang.
"Jadi kalau liburan selesai di sekitar tanggal 1 atau 2 Januari ini akan terjadi sekitar tanggal 16 sampai 18 Januari 2021," kata Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (29/12/2020).
Adapun menurut mantan Wakil Menteri BUMN tersebut lonjakan kasus biasanya mencapai 30-40 persen.
Kenaikan tersebut karena mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.
Oleh karena itu menurut Budi, Kementerian Kesehatan akan memastikan kesiapan infrastruktur kesehatan di daerah yang tingkat infeksinya tinggi.
Baca juga: KPK Segera Koordinasi dengan Mensos Risma Terkait Penyaluran Bansos Covid-19 Secara Tunai
"Kami akan bekerja keras di liburan akhir tahun ini untuk memastikan bahwa ini siap," katanya.
Budi mengatakan bahwa saat ini kondisi jumlah tempat tidur di rumah sakit, baik itu ruang perawatan biasa maupun ruang ICU sudah cukup penuh.
Oleh karena itu, ia akan memastikan bahwa pasien Covid-19 dapat tetap tertangani meskipun terjadi lonjakan pada pertengahan Januari nanti.
"Saya sudah berbicara dengan beberapa Gubernur ingin memastikan bahwa Rumah Sakit kita siap.
Ruang isolasi yang cukup, ranjangnya cukup, ICUnya cukup, dokternya juga cukup, perawatnya ada, obatnya siap, alat pelindung diri siap dan lain sebagainya, dan sekarang yang sedang kita persiapkan dari sekarang," pungkasnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.