Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Sebut Tingkat Ketersediaan Ruangan di Rumah Sakit dalam Kondisi Darurat

Bagaimana tidak menurut Wiku di beberapa daerah keterisian tempat tidur untuk ICU dan isolasi per 2 Januari 2021 sudah melebihi 70 persen.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Satgas Sebut Tingkat Ketersediaan Ruangan di Rumah Sakit dalam Kondisi Darurat
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa usai libur panjang akhir tahun 2020 tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit semakin meningkat.

Bahkan menurut dia, tingkat keterisian tersebut dalam kondisi yang mengkhawatirkan. 

"Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional ini semakin meningkat dan mengkhawatirkan," kata dia dalam konferensi pers virtual di istana kepresidenan, Jakarta, Selasa, (5/1/2021).

Bagaimana tidak menurut Wiku di beberapa daerah keterisian tempat tidur untuk ICU dan isolasi per 2 Januari 2021 sudah melebihi 70 persen.

Baca juga: Komisi Fatwa MUI Segera Gelar Sidang Pleno Bahas Kehalalan Vaksin Covid-19 Sinovac

Daerah daerah yang tingkat keterisian tempat tidurnya tinggi tersebut diantaranya yakni DKI Jakarta, Banten,  Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

"Hal ini dapat menjadi alarm bagi kita, bahwa kita sedang dalam keadaan darurat, yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis," katanya.

Berita Rekomendasi

Tingginya keterisian tempat tidur di RS akibat meningkatnya kasus Covid-19 juga membuat terbatasnya jumlah tenaga kesehatan. Oleh karena itu masih tersisanya tempat tidur untuk pasien Covid-19 tersebut menurut Wiku belum tentu bisa digunakan.

Baca juga: Satgas Pantau 70.201 Suspek Covid-19 Per 5 Januari 2021

"Apalagi sampai saat ini telah ada sebanyak 237 dokter yang meninggal di mana trend jumlahnya terus meningkat semenjak bulan Oktober, apalagi terutama di bulan Desember," katanya. 

Wiku mengatakan bila dibiarkan dalam artian masyarakat abai terhadap protokol kesehatan maka kondisi akan semakin memburuk. 

Bukan tidak mungkin akan terjadi kondisi ketidakcukupan fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19. 

"Jika masyarakat terus abai dan meninggalkan kasus baru tidak akan cukup fasilitas kesehatan kita untuk bisa menanganinya. satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan yaitu tidak berkerumun dan menjalankan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas