Kemenristek Sebut 5 Perusahaan akan Produksi 5.000 Unit GeNose, Alat Pendeteksi Corona
Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebut ada 5 perusahaan yang akan memproduksi massal alat screening virus corona.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebut ada 5 perusahaan yang akan memproduksi massal alat screening virus corona (Covid-19) yang disebut GeNose.
GeNose merupakan alat screening Covid-19 yang dikembangkan oleh pars peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020.
"GeNose ini sudah mendapat izin edar 24 Desember kemarin, dan rencananya dengan konsorsium yang terdiri dari 5 perusahaan, mereka akan melakukan produksi massal," ujar Bambang, dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1/2021) siang.
Baca juga: Menristek Harap Satgas Covid-19 Pakai GeNose dan CePAD untuk Deteksi Virus Corona
Baca juga: GeNose Sudah Dapat Pemesanan dari Perusahaan Singapura
Ia menambahkan, untuk produksi massal tahap awal ini ditargetkan menghasilkan 5.000 unit pada Februari mendatang.
"Targetnya bulan Februari sudah 5.000 dan nantinya juga akan bisa menjadi lebih besar," jelas Bambang.
Selain 5 perusahaan yang siap memproduksi massal alat screening ini, kata Bambang, kementeriannya juga akan membantu mencari mitra industri lainnya agar produksi GeNose bisa terus ditingkatkan jumlahnya.
"Kami dari Kemenristek/BRIN juga akan membantu GeNose UGM untuk bisa menemukan atau mencari mitra industri yang bisa memproduksi dengan jumlah lebih banyak lagi, dengan standard tentunya yang terjaga," tegas Bambang.
Bambang menyampaikan bahwa hingga saat ini, sudah banyak pihak yang melakukan pemesanan terhadap produk karya anak bangsa ini.
Ia pun berharap mitra industri yang telsh digandeng, bisa menyelesaikan produksi sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
"Saat ini yang kami ketahui, pesanan sudah sangat banyak dan mudah-mudahan segera bisa dipenuhi denggan schedule dari industri tersebut," kata Bambang.
Sebelumnya, Bambang juga mengatakan GeNose sudah bisa diproduksi massal, karena inovasi ini telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 24 Desember 2020, dengan nomor AKD 20401022883.
"Artinya, mulai saat ini GeNose sudah bisa diproduksi massal dan didistribusikan atau dipakai untuk kepentingan masyarakat, terutama tentunya untuk screening Covid-19," ujar Bambang, dalam konferensi pers virtual 'GeNose UGM dan CePAD UnPAD', Senin (28/12/2020) sore.
Menurutnya, GeNose bisa menjadi alat screening yang menjangkau seluruh masyarakat karena harganya yang terjangkau.