Jumat Ini, DKI Terima Nyaris 3 Ribu Tambahan Kasus Positif Corona
Kecamatan Kebayoran Lama jadi yang paling tinggi dengan 127 kasus tambahan. Disusul 100 kasus di Kecamatan Cipayung.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan menerima tambahan 2.959 kasus positif Covid-19 per hari ini, Jumat (8/1/2021).
Jumlah tersebut meningkat dari tambahan 2.398 kasus per Kamis kemarin.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyampaikan, tambahan kasus positif Covid-19 hari ini berasal dari dua sumber.
Antara lain berdasarkan hasil diagnosis sebesar 2.204 kasus baru, serta akumulasi 755 kasus dari laboratorium Swasta dan RS BUMN yang baru dilaporkan.
Baca juga: Hari Ini Jakarta Laporkan Tambahan 2.959 Kasus Positif Covid-19
"Total penambahan kasus positif sebanyak 2.959 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 755 kasus dari 2 Laboratorium Swasta dan 1 Laboratorium RS BUMN," kata Dwi dalam keterangannya, Jumat.
Data rincian distribusi kasus baru tersebut, yaitu tambahan 625 kasus di Jakarta Timur, 548 kasus di Jakarta Selatan, 436 kasus di Jakarta Barat, 356 kasus di Jakarta Utara, dan 245 kasus di Jakarta Pusat.
Baca juga: PM Singapura Lee Hsien Loong Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19
Sementara di tingkat kecamatan, ada 44 kecamatan yang menerima tambahan kasus baru.
Kecamatan Kebayoran Lama jadi yang paling tinggi dengan 127 kasus tambahan. Disusul 100 kasus di Kecamatan Cipayung.
Dari jumlah tambahan kasus positif hari ini, sebanyak 51 persen adalah pasien tanpa gejala, dan 49 persen sisanya alami gejala.
Dengan tambahan ini, total kasus positif di DKI Jakarta mencapai 200.658 kasus, dengan jumlah kasus aktif atau mereka yang masih menjalani perawatan sebesar 17.633 pasien.
Adapun per hari ini juga terjadi tambahan 28 kasus pasien positif Corona meninggal dunia. Sehingga total pasien meninggal sudah sebanyak 3.463 orang.
"Sebanyak 75 persen kasus positif ditemukan di fasilitas kesehatan dan laboratorium yang mana warga datang ke fasilitas kesehatan. Sedangkan 25 persen adalah hasil contact tracing Puskesmas," pungkas Dwi.