Budi Gunadi Sadikin Benarkan Anggaran Vaksin Covid-19 Belum Masuk ke Kementerian Kesehatan
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membenarkan anggaran vaksin corona hingga saat ini belum masuk ke Kementerian Kesehatan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membenarkan anggaran vaksin corona hingga saat ini belum masuk ke Kementerian Kesehatan.
Hal ini diungkapkannya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI.
"Soal anggaran vaksin, benar, anggaran vaksin belum masuk," ujar Budi Gunardi Sadikin di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu (13/1/2021).
Namun, Budi menegaskan bahwa anggaran vaksin corona tersebut sebenarnya sudah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca juga: Sebagai Penyintas Covid-19, Dewi Perssik Berniat Donorkan Plasma Darah
"Tapi secara prinsipnya di rapat kabinet sudah kami diskusikan dan secara prinsip sudah disetujui Ibu Menkeu, bahwa anggaran vaksin pasti diberikan," jelasnya.
Hanya saja, lanjut Budi, masih ada diskusi yang harus dilakukan terkait bagaimana mekanisme dan pos anggaran vaksinasi itu.
Baca juga: Ketum PB IDI: Mari Ikuti Vaksinasi Covid-19 untuk Bentuk Kekebalan Tubuh
Seperti apakah dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Bendahara Umum Negara (BUN), atau melalui revisi anggaran.
"Cuma modalitasnya dan mekanismenya seperti apa, nanti Kemenkeu yang akan putuskan. Apakah lewat revisi anggaran, BA BUN, atau lewat program PEN," kata Budi.
Progres Pembuatan Vaksin Merah Putih
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mmengungkap alasan vaksin Merah Putih belum tersedia hingga saat ini.
Dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Budi mengatakan vaksin Merah Putih saat ini masih berada dalam tahap pertama yakni riset dan pengembangan bibit vaksin.
"Masih dalam tahap pertama dari tiga tahap, yaitu untuk melakukan research and development dan output-nya berupa vaccine seeds (bibit vaksin)," ujar Budi, di ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Tembus Rekor Baru, Penambahan 11.278 Kasus Covid-19 Pada 13 Januari, Total 858 Ribu Orang
Budi mengungkap bibit vaksin hasil riset nantinya baru dapat diserahkan ke PT Bio Farma pada kuartal I-2021.
"Let's say kita ambil paling optimis tiga bulan untuk proses karakterisasi ini. Sehingga akan siap uji klinis di Juni 2021," ungkapnya.
Baca juga: 13 Januari: Penambahan Pasien Sembuh Covid-19 Sebanyak 7.657, Total 703.464 Orang
Setelah itu pun, bibit vaksin pun masih akan melalui tiga tahap uji klinis yang memakan kira-kira 1-2 tahun.
Namun bila bisa dipercepat, Budi memperkirakan uji klinis akan selesai pada kuartal kedua tahun 2022.
Baca juga: Wakil Ketua DPR : Presiden Telah Disuntik Vaksin Covid-19, Artinya Sudah Aman
"Let's say uji klinisnya dipercepat. Misal masing-masing 3 bulan, sehingga perkiraan kami ini akan selesai uji klinisnya di awal kuartal dua 2022," kata dia.
"Kemudian approval diberikan untuk diproduksi. Jadi ancer-ancer kami insya Allah ini akan jadi vaksin berikutnya. Kalau misal vaksin sudah diberikan tahun 2021 ini, akan mulai habis kekebalannya di tahun 2022," imbuh Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.