Ketua PDIP Soal Ribka Tolak Vaksin Sinovac: Ini Program Strategis Harus Disukseskan, Ada Sanksi?
jika Ribka Tjiptaning yang merupakan kader PDI-P belum bersedia divaksin Covid-19, maka hal itu merupakan sikap pribadi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan partainya mendukung program vaksinasi Covid-19 secara gratis oleh pemerintah.
"PDI-P sangat mendukung program vaksinasi gratis pemerintah. Ini program strategis yang harus disukseskan," ujar Hendrawan saat dihubungi, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Menurutnya, jika Ribka Tjiptaning yang merupakan kader PDI-P belum bersedia divaksin Covid-19, maka hal itu merupakan sikap pribadi.
"Bila ada yang belum mau divaksin, karena memiliki pertimbangan kuat yang berbeda, apalagi yang sifatnya pribadi dan spesifik, silakan saja. Sikap kami (PDI-P) mendukung program vaksinasi ini," tuturnya.
Ketika ditanya apakah ada sanksi dari PDI-P untuk kader yang menolak divaksin, Hendrawan tidak menyebut secara pasti ada atau tidak.
"Nanti kita lihat. Daya tahan dan rekam medik orang berbeda-beda," tuturnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak divaksin Covid-19.
Penegasannya itu disampaikan langsung dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).
Menurut Ribka, belum ada satupun pihak yang dapat memastikan keamanan vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac.
Ribka pun rela membayar jika ada sanksi bagi para pihak yang menolak untuk divaksin.
"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak). Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," kata Ribka di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta.
Baca juga: Ribka Tjiptaning Tegas Tolak Divaksin Covid-19: Mending Saya Bayar Sanksi
"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," lanjutnya.
Lalu, Ribka membandingkan vaksin Covid-19 dengan vaksin untuk penyakit lain yang sudah ada di Indonesia sebelumnya.
Dia mendesak pemerintah untuk tidak bermain-main masalah vaksin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.