Cerita WNI Divaksinasi di Abu Dhabi
Vaksinasi pertama pada tanggal 15 Desember 2020, lalu vaksinasi kedua didapat pada 7 Januari 2021 lalu, ada sekitar 3 minggu jedanya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bila di Indonesia, pelaksanaan vaksinasi baru dimulai Rabu (13/1/2021) beberapa negara lain sudah melakukannya lebih dulu.
Tapi Indonesia juga tidak paling buncit karena masih banyak negara yang belum melakukan vaksinasi.
Andika Rahmawati, WNI yang tinggal di Abu Dhabi merasakan vaksinasi pada bulan lalu, dan kini kondisinya biasa saja.
Vaksin yang disuntikan merek Sinopharm yang juga dari Cina.
Menurutnya, tidak ada keraguan sedikitpun untuk dilakukan vaksinasi.
Hanya ada kekhawatiran sedikit apakah ada efek samping.
Namun dorongan untuk bisa terhindar dari Covid-19 lebih besar ketimbang kekhawatirannya.
Baca juga: Kemenkes Kirim SMS Blast ke 500 Ribu Nakes untuk Ikuti Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
“Selama 10 bulan ini sangat ketat kebijakan di sini.
Kami jadi jarang keluar rumah kalaupun keluar untuk grocery shopping,” kata perempuan yang disapa Akid dalam obrolan bersama Eka Hospital tentang ‘mengenal vaksin virus corona’ pada Rabu (13/1/2021).
Vaksinasi pertama pada tanggal 15 Desember 2020, lalu vaksinasi kedua didapat pada 7 Januari 2021 lalu, ada sekitar 3 minggu jedanya.
“Enggak ada efek samping. Cuma ada nyeri karena bekas suntikan saja.
Tapi itu kan biasa untuk semua suntikan juga begitu. Selebihnya normal-normal saja, nggak ada demam, meriang, atau sesak nafas,” ujarnya.
Setelah selesai divaksin ada aplikasi yang membuat semua kegiatan orang tersebut bisa ditrecking atau dipantau.
Lamanya selama 28 hari.
Baca juga: Raffi Ajak Masyarakat Tidak Usah Takut Lakukan Vaksinasi
”Kalau biasanya habis bepergian harus karantina, karena sudah divaksin tidak ada karantina lagi tapi menunjukan aplikasi vaksin saja walaupun tetap menunjukan hasil swab negatif,” katanya.
Selain itu juga ada hotline ketika terjadi gejala yang parah bisa dikontak.
Dokter Indra mengatakan, pasca vaksin, Pemerintah Indonesia juga terus memantau bila ada efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dan ada hotline karena program vaksinasi harus terus dimonitor.
Menurut Akid, sebagian besar warga menyambut baik kehadiran vaksinasi Covid-19.
Walaupun ada yang ragu paling hanya 1-2 saja, itupun sebenarnya hanya menunggu banyak yang divaksin dulu.
“Saya yakin, vaksinasi ini aman dan bentuk usaha kita mencegah penyakit Covid yang sangat menular.
Vaksinasi tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk menjaga yang lain. Jadi harus positif thinking sebagai bagian dari ikhtiar,” papar Akid yang sudah setahun lebih jadi tidak pulang ke Indonesia ini. (LIS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.