Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Ma’ruf Amin Canangkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen untuk Tangani Covid-19

Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin meresmikan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen, Senin (18/1/2021) secara virtual.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Wapres Ma’ruf Amin Canangkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen untuk Tangani Covid-19
Dok PMI
Wakil Presiden Indonesia (RI), Maruf Amin meresmikan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen pada Senin (18/1/2021) secara virtual. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin meresmikan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen, Senin (18/1/2021) secara virtual.

Acara ini sebagai tindak lanjut arahan presiden untuk memfasilitasi para penyintas Covid-19 agar dengan suka rela mendonor plasma konvalesen untuk kepentingan pengobatan bagi penderita Covid-19.

“Saya menyambut baik Menko PMK beserta jajaran yang menginisiasi terselenggaranya acara ini,” kata Maruf Amin di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Soal Sanksi Pidana bagi Penolak Vaksin Covid-19, Pengamat Hukum: Terlalu Berlebihan

Wapres menjelaskan terapi plasma konvalesen merupakan terapi tambahan untuk pasien Covid-19, baik dengan gejala ringan hingga kritis.

Terapi plasma dilakukan dengan metode terapi plasma darah yang mengandung antibodi pasien Covid-19 yang telah sembuh untuk didonorkan kepada pasien yang masih dalam perawatan.

“Terapi ini merupakan konsep imunisasi pasif yang mengandung antibodi terhadap virus sars cov2 dan diberikan pada pasien covid dengan harapan antibody ini dapat menetralisasi virus pada pasien,” ujarnya.

Baca juga: BPOM: Antibodi Terbentuk Setelah 7 Hari Divaksinasi Covid-19, Jangan Langsung Pesta

Berita Rekomendasi

Jauh sebelum Covid-19, terapi plasma sudah diterapkan untuk mengatasi penyakit akibat virus ebola dan merupakan terapi yang direkomendasikan WHO pada 2014.

Terapi ini juga sudah diterapkan di Hong Kong pada 2003 saat virus sars melanda.

Terapi ini juga dinilai efektif untuk mengobati pasien yang terjangkit virus H1N1 pada 2010 dan mers cov pada 2012.

“Terapi plasma konvalesen untuk pasien covid-19 sudah dilakukan di Tiongkok, Argentina dan Amerika Serikat. FDI AS pada tahun 2020 juga telah mengizinkan penggunaan plasma ini sebagai salah satu terapi bagi penderita covid-19,” kata Wapres RI.

Baca juga: Bertambah 9.475, Kasus Sembuh Harian Covid-19 Catatkan Rekor Tertinggi

Hasil penelitian menunjukan bahwa efikasi atau tingkat kesembuhan terapi ini dinilai cukup tinggi yakni antara 60 hingga 90 persen.

Namun, disayangkan jumlah pendonor terapi ini baru sedikit.

Berdasarkan data yang dihimpun palang merah Indonesia (PMI) hanya sebesar 5 hingga 10 persen atau hanya 35 ribu hingga 71 ribu penyintas covid-19 yang sudah mendonorkan plasma konvalesen.

“Angka ini masih sangat kecil dibandingkan perkiraan jumlah penyintas covid-19 yang memiliki potensi melakukan donor."

"Karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasmanya untuk membantu pasien yang sedang di rawat di rumah sakit,” ujar Maruf Amin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas