UPDATE Kasus Corona di Indonesia Per 20 Januari: Tambah Kasus 12.568 Positif, Total 939.948
Simak update perkembangan informasi terkait kasus corona (Covid-19) di Indonesia hari ini, Rabu (20/1/2021) bertambah 12.568 kasus.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih bertambah setiap harinya.
Beberapa hari lalu, jumlah kasus sempat mengalami peningkatan tajam.
Dikutip dari covid19.go.id, hingga Rabu (20/1), total sudah ada 939.948 kasus Covid-19 di Indonesia.
Penambahan kasus baru mencapai 12.568 kasus dalam 24 jam terakhir.
Tiga hari sebelumnya, penambahan kasus sekitar 9-11 ribu.
Baca juga: Gubernur Banten Tidak Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19
Baca juga: Indonesia Resmi Ajukan Pengadaan 108 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Gratis Lewat Jalur Multilateral GAVI
Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah lebih banyak yakni, 9.755 orang.
Sehingga, total kesembuhan berjumlah 763.703 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 267.
Lalu, jumlah kasus berujung kematian menjadi 26.857.
Pencegahan Covid-19 pada Level Individu maupun Masyarakat
Dikutip dari kemkes.go.id berikut cara pencegahan Covid-19 pada level individu dan masyarakat:
A. Pencegahan Level Individu
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah COVID-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:
a. Mencuci tangan lebih sering menggunakan sabun dan air setidaknya 20 detik atau pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci.
c. Jangan berjabat tangan.
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin menggunakan lengan atas bagian dalam atau memakai tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.
f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah bepergian.
g. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lain-lain), gagang pintu, dan lain-lain.
IDI Sarankan Pemerintah Buka Jalur Vaksinasi Mandiri Agar Percepat Herd Immunity
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Pemerintah disarankan membuka jalur vaksinasi Covid-19 mandiri.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setuju jika ada realisasi jalur vaksin berbayar tersebut.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto beralasan, vaksinasi mandiri dapat mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan bersama.
Diketahui, herd immunity tercapai bila 70 persen masyarakat Indonesia telah disuntik vaksin Covid-19.
Baca juga: Erick Thohir Jamin Tak Ada Cip di Dalam Vaksin Tapi Barcode yang Tertera, Ini Fungsinya
Baca juga: Beredar Kabar Ada Chip dalam Vaksin Covid-19, Satgas: Itu Bohong
"Vaksinasi Covid-19 mandiri, akan mempercepat tercapainya target imunisasi," ujar Slamet saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (20/1/2021).
Untuk itu IDI menyarankan, pemerintah segera membuka vaksinasi mandiri, mempermudah izin dari luar negeri serta mengendalikan harga vaksinasi mandiri.
"Pemerintah harus segera membolehkan vaksinasi mandiri , mempermudah ijin masuk vaksin dari luar negeri, serta pemerintah juga harus mengendalikan harga vaksin mandiri," jelasnnya.
*Menkes : Vaksinasi Mandiri Masih Dikaji dengan Hati-hati*
Sebelumnya dalam kegiatan virtual, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menerima terbuka adanya opsi vaksinasi Covid-19 mandiri itu.
Namun, ia memastikan untuk masuk ke tahapan tersebut pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam membuat kebijakan.
"Selama program vaksinasi bisa dilakukan secepat-cepatnya, seluas-luasnya, semurah-murahnya. Prinsip yang perlu dijaga hati-hati dan jangan sampai keluar narasi di publik seperti ini, yang kaya bisa duluan (vaksin). Sekarang sedang kita pikiran caranya bagaimana. Itu hak masyarakat untuk mendapatkan vaksin gratis," kata wakil menteri BUMN ini.
Ia tak memungkiri, banyak pihak terutama yang datang dengan finansial kuat, ingin mendapatkan vaksin sesegara mungkin.
Budi berharap, masyarakat dapat sabar dan menunggu tahapan dan penjadwalan pemberian vaksin yang telah disusun kementerian kesehatan.
"Vaksinnya terbatas. Cukup dalam setahun tapi kita lakukan bertahap. Jadi tolong teman-teman yang mau vaksin sabar menunggu gilirannya," ujarnya.
"Pasti kita vaksinasi karena memang sudah kita siapkan jumlahnya," sambung menteri yang baru dilantik ini pada akhir tahun lalu.
(Tribunnews.com/Shella/Endra/Rina Ayu)