Cerita Pasien Covid-19 Dua Hari Tak Dapat Ruang ICU dan Akhirnya Meninggal
Pasien yang tidak disebutkan identitasnya tersebut hanya dirawat di sebuah purkesmas di Tangerang Selatan, dan setelah dua hari
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Berita pilu seorang pasien covid-19 yang meninggal dunia di Puskesmas setelah selama dua hari tak mendapatkan rumah sakit karena penuh.
Pasien yang tidak disebutkan identitasnya tersebut hanya dirawat di sebuah purkesmas di Tangerang Selatan, dan setelah dua hari tidak mendapatkan ruang ICU, ia meninggal pada Kamis (21/1/2021).
Seperti diberitakan Tribun Jakarta, Lapor Covid-19, koaliasi warga yang berdiri untuk keterbukaan data, laporan warga, kajian dan advokasi terkait Covid-19 melaporkan hal tersebut.
Yemiko Happy (23), dari Tim Lapor Warga Lapor Covid-19, mengatakan, pasien Covid-19 itu merupakan warga Tangsel.
Yemiko tidak memberikan keterangan identitas pasien lebih rinci dan lokasi puskesmas karena permintaan keluarga pasien.
Baca juga: Forum Politik Indonesia Deklarasi Lawan Politisasi Vaksin Covid-19
"Ya (pasien) merupakan warga Tangsel, laki-laki," ujar Yemiko saat dikonfirmasi TribunJakarta.com.
Yemiko memaparkan, kronologi bermula saat Kamis pagi, keluarga pasien melaporkan sangat membutuhkan ruang ICU sesegera mungkin.
Pasien Covid-19 itu dalam kondisi kritis dan sudah dua hari berada di puskesmas.
Selama dua hari itu juga pihak keluarga mencari rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mendapatkan ruang ICU.
Tim Lapor Covid-19 langsung menghubungi rumah sakit dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mencari ruang ICU.
Baca juga: Hingga 20 Januari, Ada 30 Laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Covid-19 : Semua Bersifat Ringan
"Jadi sebenarnya pasien itu sudah di Puskesmas selama dua hari di Puskesmas daerah Tangsel begitu.
Sembari keluarga pasien itu mencari rumah sakit gitu kan, pada akhirnya menghubungi kami di Lapor Covid-19."
"Nah setelah menghubungi kami, kami segera menghubungi rumah sakit-rumah sakit dan Dinas terkait ada Dinas Kesehatan," kata Yemiko.
Sebanyak 75 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dihubungi secara langsung, namun seluruhnya penuh.