Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pasien Covid-19 Dua Hari Tak Dapat Ruang ICU dan Akhirnya Meninggal

Pasien yang tidak disebutkan identitasnya tersebut hanya dirawat di sebuah purkesmas di Tangerang Selatan, dan setelah dua hari

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cerita Pasien Covid-19 Dua Hari Tak Dapat Ruang ICU dan Akhirnya Meninggal
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Petugas sedang memakamkan jenasah Covid di TPU Jombang, Jombang, Tanggerang Selatan, Selasa (19/1/2021). Setiap hari petugas TPU memakamkan 6-7 jenasah Kovid perharinya.Adapun lahan baru yang dikhususkan menjadi lokasi pemakaman jenazah Covid-19 diperkirakan mampu menampung hingga 500 jenazah dengan luas 2.000 meter. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

Setelah mendapat kabar itu, Ratna bergegas berangkat ke rumah kakak iparnya di Bekasi Barat.

Baca juga: Login pedulilindungi.id untuk Cek Penerima Vaksin Covid-19 Gratis, Siapkan NIK!

Dia mengatakan, pada saat itu kakak iparnya sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Tapi menurut aku refleksnya masih ada, karena kadang alisnya masih naik-turun. Akhirnya saya ajak ponakanku (perempuan) 'Ayo dek, kita cari IGD. Paling enggak kita nemuin tempat, baru kita bawa Papa'", kata Ratna.

Bersama keponakannya, Ratna kemudian menuju ke rumah sakit terdekat dari kediaman kakak iparnya. Di sana, dia menceritakan kondisi kakak iparnya kepada petugas rumah sakit.

"Saya bilang, kakak saya sakitnya ini (kanker), terus dibilang 'Oh maaf ya, karena sakitnya udah ketahuan langsung ke rumah sakit tipe B'. Kebetulan yang di situ itu tipe C," kata Ratna.

Menurut petugas rumah sakit, peralatan yang ada tidak memadai sehingga meminta Ratna untuk menuju rumah sakit yang lain.

"Disebutin waktu itu, yang tipe B rumah sakitnya ini, ini, sama ini. Saya datengin itu satu-satu di seputaran Bekasi itu," kata Ratna.

BERITA REKOMENDASI

"Mulai dari rumah sakit yang menerima BPJS, karena kebetulan kakakku ASN kan, jadi dia pakai BPJS. Terus saya dateng ke beberapa rumah sakit, baik yang swasta maupun yang menerima BPJS," kata dia.

Dari beberapa rumah sakit yang dia kunjungi, Ratna mengaku menyaksikan sendiri bahwa ruang IGD terisi penuh oleh pasien-pasien yang butuh pertolongan.

"Salah satu rumah sakit itu bilang ada itu space, tapi itu duduk. Jadi di kursi aja gitu dijejer. Nah, kalau kondisi seperti kakakku itu kayaknya enggak memungkinkan dibawa ke IGD yang seperti itu. Terus saya pindah lagi, ke rumah sakit lain lagi," kata Ratna.

Ratna mengatakan, kakaknya dipastikan negatif Covid-19, karena dia selalu menjalani tes swab PCR, sebelum menerima kemoterapi.

"Seminggu sebelumnya, kakakku kemoterapi kan. Selalu sebelum kemoterapi kakakku swab. Ketika ditanyain, karena masih seminggu ya masih berlaku. Negatif sih selama ini, alhamdulillah," kata Ratna.


IGD penuh, pasien tidak bisa turun dari ambulans Di rumah sakit berikutnya, pemandangan yang dia saksikan lebih mengejutkan lagi.

Ada tiga ambulans yang stand-by di depan IGD, dan di dalamnya masih ada pasien yang belum turun.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas