Selain Suhu dan Tensi Darah Jadi Syarat, Lansia Harus Penuhi Kriteria untuk Ikut Vaksinasi Covid-19
Terdapat prosedur berbeda dan spesifik dalam melakukan vaksinasi lansia ini. Apa saja syarat lains elain suhu dan tensi? Simak artikel ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 tahap kedua yakni untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik segera dimulai.
Sebanyak 21,5 juta orang berusia 60 tahun ke atas menjadi prioritas karena memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi fatal.
Terdapat prosedur berbeda dan spesifik dalam melakukan vaksinasi lansia ini.
Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menjelaskan interval penyuntikan khusus untuk lansia adalah 28 hari dengan menggunakan vaksin Sinovac.
Baca juga: Daftar Pekerja Publik Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Kedua, Vaksinasi Mulai Besok, 17 Februari 2021
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua Bidik Lansia, Simak Pengalaman Dokter Senior Usai Divaksin
Selain soal interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan kepada lansia.
Yakni, tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg.
"Yang berbeda adalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara terkait hal itu sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia. Ini wujud aspek kehati-hatian,” ujar dr. Nadia.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
Apakah sering merasa kelelahan?
Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter?
Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
“Jika ada tiga atau lebih yang dijawab ‘iya’ oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan. Demi lancarnya proses ini, kepada calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Itu juga agar bisa memberikan efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius,” jelas dr. Nadia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.