Positivity Rate Covid-19 Indonesia 18,4 Persen, Ini Penjelasan Dokter Raisa
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro memberikan penjelasan terkait positivity rate kasus Covid-19 di Tanah Air.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro memberikan penjelasan terkait positivity rate kasus Covid-19 di Tanah Air.
Ia mengatakan, positivity rate pada Selasa (16/2/2021) kemarin adalah 18,4 persen, atau angka harian yang lebih tinggi dari dua hari sebelumnya yakni 18,3 persen dan 18,2 persen.
"Tetapi bukan 38,34 persen. Perlu dipahami bahwa Possitive Rate adalah hasil positif kumulatif atau jumlah orang yang diperiksa kumulatif," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (17/2/2021).
"Yang perlu diperhatikan adalah persentase angka kasus aktifnya yang berhasil ditekan dan turun menjadi 12,9%. Meski kasus aktif Indonesia berada dibawah angka rata-rata dunia (23,2%), upaya-upaya penanganan harus lebih digencarkan, sebab positivity rate Indonesia masih diatas standar WHO yang 5%," sambung dr.Reisa.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Tinggi, Epidemiolog: Kita Menghadapi Situasi Jauh Lebih Serius
Baca juga: Presiden: Tingkat Kematian Tinggi Covid-19 Karena Fatality Rate di 4 Daerah di Atas 6 Persen
Reisa berpesan, dalam situasi seperti ini, masyarakat tetap harus mengikuti protokol 3M, membatasi mobilitas dan mendukung upaya 3T (tracing, tracking, treatment).
Selain itu masyarakat juga harus mengikuti setiap kebijakan pemerintah, terutama pada saatnya nanti, masyarakat harus siap divaksinasi.
"Dalam hal penguatan tracing, kini tidak hanya dilakukan oleh petugas medis, pemerintah turut serta melibatkan aparat TNI dan Polri agar pelacakan kasus lebih cepat dan masif," ungkapnya.
Ia menuturkan, pemerintah terus berupaya mengendalikan penyebaran virus Covid-19.
Terhitung sampai saat ini, pasien sembuh telah melebihi angka 1 juta orang atau tepatnya bertambah menjadi 1.032.065 orang dengan persentasenya sebesar 84,3%.
Angka ini jauh diatas rata-rata kesembuhan pasien COVID-19 dunia yang sebesar 74,5% (worldometer.info)
"Semoga tren penurunan kasus aktif dan peningkatan angka kesembuhan bisa dipertahankan," harap dr.Reisa.
Diketahui, berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada Selasa (16/2/2021), tambahan kasus sebanyak 10.029 hari ini didasarkan dari pemeriksaan 28.167 spesimen Covid-19. Total kasus di Tanar Air sebanyak 1.233.959 kasus.