Peran Tokoh Komunitas Sangat Penting dalam Mencegah Penyebaran Covid-19
Peran tokoh komunitas sangat penting dalam mengubah perilaku individu dalam menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran tokoh komunitas sangat penting dalam mengubah perilaku individu dalam menerapkan protokol kesehatan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan individu yang disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M akan mencegah infeksi baik pada diri sendiri maupun dalam komunitasnya.
"Dari disiplin individu akan membuat pertahanan selanjutnya dalam populasi yang besar. Tentu saja gerakan itu harus banyak dilakukan," kata Siti Nadia Tarmizi dalam Alinea Forum bertajuk Mempertangguh Komunitas Saat PPKM Mikro, Jumat (19/2/2021).
Nadia menuturkan, pemerintah harus melakukan berbagai intervensi, untuk mengubah perilaku masyarakat.
Baca juga: KPK Sebut Hotma Sitompul Terima Fee Lawyer dari Tersangka Suap Bansos Covid-19
"Apalagi saat ini kita belum temukan cara, misalnya obat untuk mengobati Covid-19. Jadi kita baru tahap pencegahan. Pencegahan pun risiko penularannya masih sangat tinggi, karena memang penularannya sangat cepat. Secara cepat banyak orang terjangkit, kemudian menjadi sakit," kata dia.
Untuk mempercepat perubahan perilaku di tingkat komunitas, kontribusi para tokoh sangat signifikan.
"Kalau kita bicara perubahan prilaku, memang membutuhkan keteladanan dari tokoh-tokoh atau publik figur untuk melakukan peran ini," terang Nadia.
Sedangkan sosiolog dari Universitas Indonesia Imam Prasodjo menyatakan, upaya pendisiplinan dan penertiban masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan semestinya berbasis mikro di level kerumunan.
Baca juga: Kemenkes Jelaskan Dua Mekanisme Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
“Yang harus difokuskan untuk mendorong ketangguhan adalah wilayah-wilayah mikro, tetapi bukan RT/RW. Yang benar adalah komunitas, di mana tempat berinteraksi terjadi, dan di situ ada kerumunan yang cukup padat,” ucap Imam.
Mengubah perilaku masyarakat tidak hanya imbauan. Untuk memengaruhi perilaku masyarakat perlu melibatkan orang berpengaruh dalam komunitas kerumunan tertentu yang dapat menegakkan protokol kesehatan.
Baca juga: Dinkes DKI Sasar 3,5 Juta Lansia dan Petugas Publik Disuntik Vaksin Covid-19
Dalam komunitas pengajian misalnya, masyarakat akan mematuhi ustaz.
Sehingga ustaz bisa berperan mengajak jamaah lebih taat protokol kesehatan.
Imam menyarankan agar sistem zonasi lebih menitikberatkan pada komunitas kerumunan, dibandingkan di tingkat RT/RW.