Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rawat 300 Pasien Covid-19, Tenaga Kesehatan Wisma Atlet Ungkap Banyak Kehilangan Waktu dan Tenaga

Dalam menangani kasus Covid-19, hanya dokter dan perawat yang bisa melakukan kontak serta berdekatan langsung dengan pasien positif Covid-19.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rawat 300 Pasien Covid-19, Tenaga Kesehatan Wisma Atlet Ungkap Banyak Kehilangan Waktu dan Tenaga
screenshot
dr. M. Ardiansyah Madaria (Dokter Nusantara Sehat Penugasan Khusus Covid-19 RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran dan Ns. Zahida Amatillah, S.Kep (Perawatan Pelaksana RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran), Saat berbincang di Instagram @radiokesehatan, Selasa (23/2/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Nur Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menangani kasus Covid-19, hanya dokter dan perawat yang bisa melakukan kontak serta berdekatan langsung dengan pasien positif Covid-19.

Para tenaga medis ini begitu berdedikasi sehingga mengorbankan waktu dan tenaga.

Hal itu diungkapkan oleh dr. M. Ardiansyah Madaria (Dokter Nusantara Sehat Penugasan Khusus Covid-19 RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran dan Ns. Zahida Amatillah, S.Kep (Perawatan Pelaksana RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran), Selasa (23/2/2021).

Menurutnya banyak sekali yang harus dipertaruhkan untuk menolong pasein positif Covid-19.

Terlebih semakin banyaknya jumlah positif Covid-19 yang dirawat di Wisma Altlet Kemayoran.

Dari 7 tower yang tersedia, menurutnya 3 tower digunakan untuk penginapan tenaga kesehatan dan 4 lainnya sebagai ruang isolasi.

Berita Rekomendasi

"Jadi sebenernya ada 7 tower, 3 tower untuk tenaga kesehatan nakes dan 4 lagi untung ruangan isolasi," ucap dr.Ardhi.

Doker dan perawat sesekali harus bertukar tower guna menutupi kekurangan tenaga medis.

Bahkan mereka pernah memegang 300 pasien dalam penugasannya.

"Saya pernah ditower 4 megang 300 pasien kebayang ga paling byk megang 6 lantai 1 lantai 60-40 sampai tembus 300," ucap Ardhi.

Baca juga: Kemudikan Ambulans Antar Jenazah Covid-19 Dari Jakarta, Waryono Tewas Setelah Tabrak Truk di Sumpiuh

"Waw, kalau saya 60 pasien namun ada 2 perawat," ucap Zahidah.

Kejadian tersebut membuat mereka harus memperjuangkan banyak nyawa yang harus diselamatkan.

Selain hal tersebut, menurut mereka hingga saat ini belum ada masyarakat atau lingkungan sekitar yang mendiskriminasi terkait tenaga kesehatan yang menangani pasien positif Covid-19.

"Alhamdulillah engga ada diskriminasi tertentu jadi mereka menerima-menerima aja," ucap Zahidah.

"Alhamdulillahnya blm pernah mengalami deskriminasi dari masyarakat, karena kami mempunyai tempat ruangan sendiri," ucap Ardhi.

Memang prosedur saat meninggalkan ruang lingkup kawasan Wisma Atlet Kemayoran sangat ketat hingga harus mengantongi hasil tes negatif.

"Keluar dari situpun harus membawa hasil PCR Negatif untuk keluar dari ruang lingkup Wisma Atlet," ucap Ardhi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas