Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Punya Riwayat Alergi? Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Mengikuti Vaksinasi Covid-19

Sebagian orang bisa jadi mengalami efek samping cukup parah setelah mengikuti vaksinasi covid-19. Satu di antara pemicunya alergi.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
zoom-in Punya Riwayat Alergi? Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Mengikuti Vaksinasi Covid-19
Tribunnews/Jeprima
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada tenaga pengajar dalam acara vaksinasi massal di SMA Negeri 70 Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). Sebanyak 600 orang guru, dosen, dan tenaga pendidikan mengikuti acara tersebut. Pemerintah memulai tahap vaksinasi Covid-19 untuk guru, tenaga pendidikan, dan dosen dengan target sebanyak 5.057.582 orang se-Indonesia. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian orang bisa jadi mengalami efek samping cukup parah setelah mengikuti vaksinasi covid-19.

Satu di antara sejumlah faktor yang menjadi pemicu reaksi parah pascavaksinasi, adalah alergi.

Oleh karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyarankan agar kelompok yang memiliki alergi terhadap salah satu komponen yang ada dalam vaksin, untuk tidak divaksinasi Covid-19.

President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dr. Tunggul D Situmorang, Sp.PD-KGH  mengatakan mereka yang mengalami alergi parah atau sensitif pada obat tertentu, juga tidak dianjurkan mengikuti vaksinasi.

Sebab, ada kemungkinan vaksin dapat memicu timbulnya reaksi parah yang sangat cepat pada tubuh. Terutama mereka yang memang punya riwayat alergi.

Baca juga: Mengenal Anafilaktik, Reaksi Alergi Berat Usai Vaksinasi

Berita Rekomendasi

"Yang terutama, makanya disebut yang tidak boleh dilakukan adalah (memberikan vaksin) kalau memang orang itu sensitif ya, alergi terhadap komponen atau vaksin itu sendiri, ini bisa membuat reaksi yang cepat," ujar dr Tunggul, dalam webinar bertaajuk 'Waspadai Hipertensi Sebagai Komorbid Tertinggi Covid-19', Jumat (26/2/2021).

Ia kemudian menjelaskan, sebelum melakukan vaksinasi, biasanya tenaga kesehatan (nakes) atau vaksinator akan melakukan sedikit wawancara.

Seorang pekerja media mengikuti vaksinasi Covid-19 di Hall A Basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2021). Berdasarkan data yang ada, sebanyak 1.838 awak media menjalani vaksinasi Covid-19 di GBK hari ini. Secara total, terdapat 5.512 orang yang akan mendapatkan vaksin selama tiga hari pelaksanaan vaksinasi, atau sampai Sabtu (27/2) mendatang. Para peserta vaksinasi ini adalah 512 wartawan yang sejak awal dijadwalkan mendapatkan vaksin dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2021. Kemudian ditambah 5.000 orang yang dikoordinasikan Dewan Pers bersama 10 organisasi konstituen Dewan Pers dan Forum Pemred. Tribunnews/Jeprima
Seorang pekerja media mengikuti vaksinasi Covid-19 di Hall A Basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2021). Berdasarkan data yang ada, sebanyak 1.838 awak media menjalani vaksinasi Covid-19 di GBK hari ini. Secara total, terdapat 5.512 orang yang akan mendapatkan vaksin selama tiga hari pelaksanaan vaksinasi, atau sampai Sabtu (27/2) mendatang. Para peserta vaksinasi ini adalah 512 wartawan yang sejak awal dijadwalkan mendapatkan vaksin dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2021. Kemudian ditambah 5.000 orang yang dikoordinasikan Dewan Pers bersama 10 organisasi konstituen Dewan Pers dan Forum Pemred. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Tujuannya untuk mengetahui apakah peserta yang akan divaksin, memiliki riwayat penyakit atau alergi terhadap obat tertentu atau tidak.

"Tapi itu akan bisa ditengarai dengan pengamatan ya, tapi kalau sudah jelas jelas ada riwayat alergi maka akan diinterview dulu, ditanya macam-macam, itu tujuannya sebenarnya," kata dr Tunggul.

Selain orang yang memiliki riwayat alergi, kelompok yang disarankan untuk tidak divaksinasi adalah anak-anak, orang yang mengalami gangguan imunitas serta ibu hamil.

Menurut CDC, orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah terhadap terapi suntik pun harus melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter, sebelum dirinya menjalani proses vaksinasi.

Namun untuk mereka yang memiliki riwayat alergi yang disebabkan hal lainnya selain obat, seperti makanan, masi bisa mendapatkan vaksin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas