Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Selfie Seusai Divaksin Jadi Pro-Kontra

Sebagian orang membenci selfie vaksin karena dianggap tidak etis mengingat pandemi Covid-19 telah merenggut nyawa jutaan manusia di seluruh dunia.

Editor: Sanusi
zoom-in Ketika Selfie Seusai Divaksin Jadi Pro-Kontra
Tribunnews/Jeprima
Suasana vaksinasi Covid-19 massal untuk sejumlah atlet, pelatih, dan tenaga pendukung di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2021). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan vaksinasi Covid-19 perdana kepada insan olahraga nasional dengan menyasar 820 orang, termasuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung dari 40 cabang olahraga (cabor). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahap vaksinasi Covid-19 telah berjalan di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Berbagai merek vaksin Covid-19 dipakai sebuah negara untuk mencapai herd immunity atas pandemi yang telah berlangsung selama setahun ini.

Mereka yang mendapat jatah divaksin kerap menunjukkan rasa bahagianya dengan mengunggah kartu antrean vaksin hingga momen saat disuntik melalui foto atau video yang diunggah di media sosial.

Baca juga: Sandiaga Uno Yakin Ekonomi Pariwisata di Bali Segera Pulih Seiring Vaksinasi Bagi Pelaku Parekraf

Hal ini pun sedang ramai dibahas di Amerika Serikat (AS) yang berpandangan soal etiket "selfie vaksin". Sebagian orang membenci selfie vaksin karena dianggap tidak etis mengingat pandemi Covid-19 telah merenggut nyawa jutaan manusia di seluruh dunia.

Baca juga: Menkes: Tugas Kita Vaksinasi 181,5 Juta Rakyat Indonesia, Sekitar 363 Juta Suntikan Setahun

Selain itu, tindakan ini juga dianggap tidak berempati pada orang-orang yang belum divaksin karena tak semua warganya kebagian jatah untuk divaksinasi.

"Memposting foto selfie saat divaksin merupakan tindakan tidak etis. Karena banyak orang belum masuk dalam daftar prioritas adalah perilaku sombong dan FOMO (fear of missing out/ketakutan akan ketinggalan)," kata jurnalis Miles Howard di kolom Globe sebagaimana dilaporkan laman Washington Post, Minggu (28/2/2021).

Berita Rekomendasi

Selain itu tindakan tersebut dinilai sangat mencederai ketidakadilan. Sebab, akses vaksinasi Covid-19 saat hanya memudahkan beberapa pihak yang masuk dalam daftar prioritas.

Baca juga: Terlambat dari Tetangganya di Asia Tenggara, Thailand Akhirnya Mulai Kampanye Vaksin

"Ini juga menyoroti rasa ketidakadilan, karena orang dengan akses yang lebih baik ke perawatan kesehatan bisa lebih mudah mendapatkan vaksinasi. Sementara jumlah yang tak masuk prioritas juga sangat banyak," sambungnya.

Sementara pendapat lain datang dari para ahli kesehatan masyarakat Amerika Serikat. Mereka berpandangan, foto selfie vaksin justru diharapkan sangat ampuh meyakinkan orang-orang yang takut atau masih ragu-ragu untuk disuntik vaksin Covid-19

Mengacu pada hasil survei di AS, sekitar 1 dari 3 orang mengatakan tidak mau divaksin.

Seorang ahli bernama Trogen dari Lembaga Publikasi Atlantik berpendapat, postingan selfie saat vaksinasi Covid-19 adalah momen emosional yang layak dibagikan ke publik. Aksi selfie merupakan bentuk untuk melawan cerita-cerita menakutkan yang kerap dibagikan oleh kelompok antivaksin yang bisa memengaruhi keputusan seseorang untuk divaksin.

"Ini sangat bagus untuk melawan kelompok antivaksin dan menimbulkan rasa kepercayaan diri. Ribuan foto petugas kesehatan yang berseri-seri di depan lensa kamera atau meneteskan air mata kegembiraan dan kelegaan, merekam momen yang mendalam di tengah situasi pandemi yang luar biasa," kata Trogen.

Chief Executive American Board of Internal Medicine Richard Baron menyarankan orang yang telah divaksin segera memposting dan berbagi cerita pengalamannya di media sosial. Hal ini akan membuat mereka memiliki kekuatan untuk membujuk orang lain agar ikut divaksinasi dan menghilangkan rasa takut.

"Saya pikir mereka perlu menggunakan setiap saluran yang tersedia untuk membagikan pengalamannya saat divaksin. Itu akan membuat terlihat normatif dan membuat orang yang masih takut divaksin akan merasa menjadi hal yang harus dilakukan untuk melawan pandemi ini," papar Baron.

Beberapa tempat vaksinasi di AS bahkan sengaja menyediakan spot atau ruang khusus yang didekorasi sangat cantik untuk mendorong para peserta vaksin ber-selfie ria dan membagikannya ke media sosial. Hal ini dilakukan agar vaksinasi Covid-19 sebagai tindakan yang membahagiakan untuk merasa lawan takut bagi orang-orang yang masih ragu untuk divaksin.

Tak hanya di AS, di Indonesia yang telah menjalani vaksinasi kerap membagikan momen saat disuntik atau setelah disuntik. Media sosial seperti Instagram kerap dijadikan sebagai platform untuk membagikan momen melawan pandemi Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas