Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usia Lansia Bisa Vaksinasi Covid-19 Lewat Layanan Drive Thru

Halodoc telah ditunjuk menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan menghadirkan pusat layanan vaksinasi Covid-19 secara drive thru. 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Usia Lansia Bisa Vaksinasi Covid-19 Lewat Layanan Drive Thru
TRIBUN PEKANBARU/TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Vaksinasi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Halodoc telah ditunjuk menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan menghadirkan pusat layanan vaksinasi Covid-19 secara drive thru. 

Lokasi pertama pos pelayanan program vaksinasi Covid-19, padabarea parkir Hall C JIExpo Kemayoran yang dimulai pada 3 Maret 2021 hingga akhir 2021.

CEO and Cofounder Halodoc, Jonathan Sudharta, mengatakan, program layanan ini merupakan kolaborasi Halodoc bersama dengan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK), Gojek, dan RS Hermina. 

Baca juga: Satgas Pantau 73.434 Suspek Covid-19 Per 1 Maret 2021

Pada tahap awal pelaksanaan, fasilitas ini akan melayani kelompok masyarakat lansia yang memiliki KTP DKI Jakarta secara drive thru, dan tidak dipungut biaya.

"Kami berharap dapat memberikan sarana yang lebih aman dan nyaman bagi penerima vaksinasi khususnya para lansia, sebagai upaya kontribusi bagi percepatan program vaksinasi Covid-19 demi terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia,” kata Jonathan dalam keterangannya, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Per 1 Maret Tercatat 153.074 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Menurutnya, sejak pandemi terjadi di Indonesia pada awal Maret 2020, seluruh layanan Halodoc terus meningkat tajam. 

BERITA TERKAIT

Sepanjang tahun lalu, pengunduh aplikasi Halodoc meningkat 2 kali, di mana jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 18 juta. 

Baca juga: Dikabarkan Meninggal Dunia karena Covid-19, Begini Reaksi Ashanty

Dari sisi layanan, transaksi konsultasi dokter berbayar melonjak hingga 10 kali lipat, layanan toko kesehatan naik 6 kali, dan layanan Buat Janji tumbuh 3 kali.

"Pertumbuhan positif Halodoc di tahun 2020 tidak lepas dari keandalan ekosistem teknologi kami dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya," ucap Jonathan.

Kasus Covid-19 terkini

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Senin (1/3/2021).

Berdasarkan data pada situs covid19.go.id, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 6.680 orang.

Kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 1.341.314 orang.

Angka tambahan ini seperti diketahui meningkat ketimbang hari Minggu kemarin yang mencapai 5.560 kasus.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia Bisa Dilakukan dengan Drive Thru, Ini Hal yang Harus Diperhatikan

Data tersebut juga menunjukkan penambahan pasien sembuh sebanyak 9.212 orang.

Baca juga: Pedagang Pasar Diajak Manfaatkan Teknologi Digital untuk Tekan Penularan Covid-19

Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 1.151.915 orang.

Sementara, jumlah yang meninggal dunia menjadi 36.325 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 159 orang.

Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 73.434 orang.

Baca juga: Dikabarkan Meninggal Dunia karena Covid-19, Begini Reaksi Ashanty

Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 35.684 spesimen.

Seperti diketahui, pada Minggu (28/2/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 1.334.634 kasus.

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 1.142.703 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 36.166 orang.

Konsistensi Penerapan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 sudah hampir satu tahun lamanya terjadi di Indonesia sejak ditemukan kasus pertama pada 2 Maret 2020 silam.

Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menjawab sejumlah pertanyaan jurnalis mengenai kebenaran proyeksi berakhirnya pandemi pada April 2021.

Ia menuliskan jawaban tersebut melalui cuitan di twitter pribadinya.

Meski belum bisa memprediksi waktu pastinya, Zubairi menuturkan ada harapan pandemi ini dapat terkendali.

Baca juga: Terpapar Covid-19, Gugun GBS Terbaring Menggunakan Alat Bantu Pernafasan

Diketahui, data dari angka aktif global selama 6 minggu terakhir berturut-turut mengalami penurunan.

"Bukan berakhir, tapi terkendali. Itu masih mungkin. Apa kuncinya? Ketegasan dan konsistensi menerapkan aturan. Itu berlaku untuk semua. Siapapun. Di manapun. Jangan berkerumun," tulis dia seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Nafsu Makan Meningkat Setelah Vaksinasi Covid, Termasuk Kategori Efek Samping? Ini Penjelasannya

Lebih jauh, ia mengatakan sering pula menerima pertanyaan bagaimana tanda pandemi Covid-19 berakhir.

Baca juga: Besok Satu Tahun Covid-19 di Indonesia: Banyak Anggap Konspirasi, PR Pemerintah Recovery Ekonomi

Zubairi menuturkan, pandemi ini akan berakhir menjadi endemik atau wabah lokal seperti virus musiman yakni influenza.

"Bagaimana pandemi Covid-19 berakhir, apa tanda-tandanya? Jurnalis banyak tanya soal ini. Saya pernah bilang, pandemi Covid-19 akan jadi endemik. Tandanya adalah penyakit tersebut akan menjadi “wabah lokal” saja. Seperti Black Death atau virus musiman seperti Influenza," tulisnya melalui akun @ProfesorZubairi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas