Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Ada Vaksin Murah dan Mahal? IDI Tegaskan Tidak Ada Perbedaan

Seiring program vaksinasi bredar isu di masyarakat salah satunya kabar vaksin untuk Presiden harganya mahal dan murah jika untuk rakyat. Benarkah?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Benarkah Ada Vaksin Murah dan Mahal? IDI Tegaskan Tidak Ada Perbedaan
Tribunnews/JEPRIMA
Warga saat disuntikan vaksin Covid-19 untuk lansia di Lippo Mall Puri Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (9/3/2021). Lippo Malls dan Siloam Hospitals Group memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merealisasikan target nasional 1 juta vaksinasi per hari. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah secara resmi memulai program vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021.

Seiring program vaksinasi bredar isu di masyarakat salah satunya kabar vaksin untuk Presiden harganya mahal dan untuk rakyat biasa harganya murah.

Baca juga: IDI Beri Peringatan, Waspada Mutasi Virus Corona N439K, Berasal dari Inggris Menyebar ke 30 Negara

Baca juga: Pakar : Target Vaksinasi Terpenuhi Ekonomi Indonesia Diprediksi Bangkit Januari 2022

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) membantah isu tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Ketua PB IDI, Daeng M Faqih saat jumpa pers di Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, Rabu, (11/3/2021).

Ketua Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M. Faqih saat ditemui di kantor pusat IDI, di Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020).
Ketua Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M. Faqih s. (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

"Vaksin sekarang yang ada, yang dipakai Presiden sampai sekarang yang juga dipakai masyarakat, pelayanan publik dan pedagang di pasar, vaksinnya masih sama, yang ada hanya Sinovac.

Jadi tidak benar itu berbeda-beda, saya sampaikan ke media mohon media sampaikan ke masyarakat anggapan itu tidak benar," ujar Daeng.

Berita Rekomendasi

Daeng juga menjelaskan bahwa kemungkinan besar, vaksin Sinovac masih akan digunakan sampai April 2021.

"Tapi sebenernya, bagi dunia kesehatan, apapun mereknya tidak masalah yang penting kualitas dan jaminan keamanan," tambahnya.

Sebelum vaksinasi, vaksin terlebih dahulu di uji klinis.

Meski sudah ada program vaksinasi, namun diingatkan agar kita tetap menghindari terpaparnya Covid-19, dengan mematuhi protokol kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas