Benarkah Ada Vaksin Murah dan Mahal? IDI Tegaskan Tidak Ada Perbedaan
Seiring program vaksinasi bredar isu di masyarakat salah satunya kabar vaksin untuk Presiden harganya mahal dan murah jika untuk rakyat. Benarkah?
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah secara resmi memulai program vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021.
Seiring program vaksinasi bredar isu di masyarakat salah satunya kabar vaksin untuk Presiden harganya mahal dan untuk rakyat biasa harganya murah.
Baca juga: IDI Beri Peringatan, Waspada Mutasi Virus Corona N439K, Berasal dari Inggris Menyebar ke 30 Negara
Baca juga: Pakar : Target Vaksinasi Terpenuhi Ekonomi Indonesia Diprediksi Bangkit Januari 2022
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) membantah isu tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua PB IDI, Daeng M Faqih saat jumpa pers di Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, Rabu, (11/3/2021).
"Vaksin sekarang yang ada, yang dipakai Presiden sampai sekarang yang juga dipakai masyarakat, pelayanan publik dan pedagang di pasar, vaksinnya masih sama, yang ada hanya Sinovac.
Jadi tidak benar itu berbeda-beda, saya sampaikan ke media mohon media sampaikan ke masyarakat anggapan itu tidak benar," ujar Daeng.
Daeng juga menjelaskan bahwa kemungkinan besar, vaksin Sinovac masih akan digunakan sampai April 2021.
"Tapi sebenernya, bagi dunia kesehatan, apapun mereknya tidak masalah yang penting kualitas dan jaminan keamanan," tambahnya.
Sebelum vaksinasi, vaksin terlebih dahulu di uji klinis.
Meski sudah ada program vaksinasi, namun diingatkan agar kita tetap menghindari terpaparnya Covid-19, dengan mematuhi protokol kesehatan.