Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaga Kesehatan Ya, Kondisi Ini Dapat Berujung Fatal Bagi Orang yang Terinfeksi Covid-19

Risiko kematian semakin besar jika pasien Covid-19 memiliki lebih dari satu komorbid atau penyakit bawaan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jaga Kesehatan Ya, Kondisi Ini Dapat Berujung Fatal Bagi Orang yang Terinfeksi Covid-19
Freepik
ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seseorang yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala yang ringan sampai berat.

Bahkan, jika memiliki komorbid potensi menjadi fatal lebih besar.

Berdasarkan data analisa dari Satgas Penanganan Covid-19 terdapat sejumlah kriteria seseorang yang terinfeksi virus corona berujung kematian.

Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) Kota Semarang melakukan suntik Vaksinasi COVID-19 bertempat di Kantor KKP Jalan WR Supratman No 6 Gisikdrono, Semarang, Jawa tengah, Jumat (29/01/21).  Suntik Vaksinasi COVID-19 di Indonesia ditargetkan diberikan kepada sekitar 181,5 juta orang dan selesai tahun ini. Tahapannya ada empat dan sudah dimulai tahap pertama dengan target tenaga medis. Hal itu diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Muhammad Budi Hidayat saat meninjau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang yang dibuka untuk vaksinasi COVID-19. Budi menjelaskan, dari data 2019 ada 269,5 juta jiwa masyarakat Indonesia. Untuk bisa mencapai herd immunity maka mencakup 70 persen atau sekitar 188,5 juta. Kemudian dikurangi yang komorbid, mantan COVID-19, hamil, menyusui, 181,5 juta itu yang jadi sasaran penyuntikan sehingga herd immunity terbentuk. Tahap satu untuk tenaga kesehatan kemudian tahap kedua pelayanan publik mungkin Maret-April. Dibarengi sasaran lansia diatas 60 tahun. Kemudian lanjut masyarakat di daerah kasus tinggi Agustus-Desember sudah semua masyarakat untuk penyuntikan. (Tribun jateng/Hermawan Handaka)
Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) Kota Semarang melakukan suntik Vaksinasi COVID-19 bertempat di Kantor KKP Jalan WR Supratman No 6 Gisikdrono, Semarang, Jawa tengah, Jumat (29/01/21). Suntik Vaksinasi COVID-19 di Indonesia ditargetkan diberikan kepada sekitar 181,5 juta orang dan selesai tahun ini. Tahapannya ada empat dan sudah dimulai tahap pertama dengan target tenaga medis. Hal itu diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Muhammad Budi Hidayat saat meninjau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang yang dibuka untuk vaksinasi COVID-19. Budi menjelaskan, dari data 2019 ada 269,5 juta jiwa masyarakat Indonesia. Untuk bisa mencapai herd immunity maka mencakup 70 persen atau sekitar 188,5 juta. Kemudian dikurangi yang komorbid, mantan COVID-19, hamil, menyusui, 181,5 juta itu yang jadi sasaran penyuntikan sehingga herd immunity terbentuk. Tahap satu untuk tenaga kesehatan kemudian tahap kedua pelayanan publik mungkin Maret-April. Dibarengi sasaran lansia diatas 60 tahun. Kemudian lanjut masyarakat di daerah kasus tinggi Agustus-Desember sudah semua masyarakat untuk penyuntikan. (Tribun jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Ketua Tim Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan risiko kematian semakin besar jika pasien Covid-19 memiliki lebih dari satu komorbid atau penyakit bawaan.

Mereka yang memiliki satu komorbid berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi meninggal jika terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki komorbid.

Baca juga: Hipertensi Jadi Komorbid Tertinggi Covid-19 Secara Global Maupun Nasional

Baca juga: Komorbid, Lansia, hingga Ibu Menyusui Boleh Mendapat Vaksin Covid-19, Ketahui Syaratnya

Kemudian, mereka yang memiliki dua komorbid berisiko 15 kali lipat lebih tinggi meninggal jika terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki komorbid.

BERITA TERKAIT

"Serta bagi mereka yang memiliki komorbid lebih dari dua risiko kematian 6,5 kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki komorbid," terang Dewi pada konferensi pers virtual bertajuk "Covid-19 Dalam Angka: Pembelajaran Berharga Covid-19” pada Rabu (10/3/2021).

Sementara itu laki-laki memiliki kecenderungan meninggal jika terinfeksi Covid-19 1,4 kali lebih tinggi dibanding perempuan.

Berikut detail analisa kematian berdasarkan usia dan komorbid.

Usia
31-45 tahun: lebih berisiko 2,4 kali lipat
36-59 tahun: lebih berisiko 8,5 kali lipat
60 tahun ke atas: lebih berisiko 19,5 kali lipat

Penyakit

Penyakit ginjal: 13,7 kali lipat
Penyakit jantung: 9 kali lipat
Diabetes melitus: 8,3 kali
Hipertensi: 6 kali lipat
Penyakit imun : 6 kali lipat
Kanker: 5,9 kali lipat
Penyakit hati: 4,8 kali lipat
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK): 4 kali lipat
Gangguan napas lain: 3,5 kali lipat
TBC: 3,3 kali lipat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas