British Airways: Orang yang Sudah Divaksin Harus Diizinkan Bepergian Tanpa Batasan
Selama setahun pandemi telah membuat banyak maskapai penerbangan kehilangan dukungan hidup
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Bos baru British Airways (BA), Sean Doyle menyerukan agar orang yang divaksinasi harus diizinkan bepergian tanpa batasan dan orang yang tidak divaksinasi dengan tes COVID-19 negatif.
Hal itu ia sampaikan saat mengemukakan idenya agar pemerintah Inggris memulai kembali perjalanan sebulan sebelum menyelesaikan vaksinasi kepada warga Inggris, seperti yang dilaporkan Reuters, Minggu (14/3/2021).
Sean Doyle yang ditunjuk sebagai kepala eksekutif BA pada Oktober lalu, meminta pemerintah Inggris untuk bekerja sama dengan pemerintah lain agar mengizinkan membuka perjalanan.
Karena menurutnya selama setahun pandemi telah membuat banyak maskapai penerbangan kehilangan dukungan hidup.
Baca juga: 84 Penerbangan dari dan Menuju Bali Dihentikan Saat Hari Raya Nyepi, Ini Rute dan Maskapai Terdampak
“Saya pikir orang yang telah divaksinasi harus dapat melakukan perjalanan tanpa batasan. Yang belum divaksinasi harus bisa bepergian dengan hasil tes negatif, ”ujarnya mengutip Reuters.
Diketahui Inggris akan menyambut libur musim panas, namun pemerintah masih tidak mengizinkan liburan setidaknya hingga 17 Mei, namun pemberitahuan lebih lanjut akan diumumkan pada 12 April.
Doyle mengatakan peluncuran vaksin membuatnya optimis BA akan kembali terbang musim panas ini, namun ia akan menunggu keputusan pemerintah Inggris yang akan diumumkan pada 12 April mendatang.
Dia ingin pemerintah memberikan dukungannya kepada aplikasi kesehatan yang dapat digunakan untuk memverifikasi hasil tes COVID-19 negatif seseorang dan status vaksinasi.
Baca juga: Pensiunan dan Karyawan Garda Terdepan Telkom Ikuti Vaksinasi Covid-19 Bersama BUMN
Inggris dengan cepat meluncurkan vaksinasi kepada 44% populasi orang dewasa, kebanyakan orang berusia di atas 60 tahun, sekarang telah mendapatkan suntikan pertama.
Doyle mengharapkan Inggris membawa kerangka kerja berjenjang dengan tujuan dimasukkan ke dalam kategori tergantung pada risiko, dan itu akan menentukan jadwal musim panas BA.
Doyle menolak untuk meramalkan seberapa banyak penumpang yang dapat diangkut pada musim ini.
Namun saingan BA, yakni Ryanair, maskapai penerbangan terbesar di Eropa, mengatakan mereka berharap bisa terbang hingga 70% dari jumlah penumpang 2019 pada musim panas ini.
BA juga telah mengadakan penyediaan fasilitas tes covid seharga $46 atau setara lebih dari Rp 600.000.
Baca juga: Maskapai Penerbangan AS Melobi Gedung Putih Berlakukan Paspor Virus Seperti di China
Komentator perjalanan Inggris mengharapkan sebagian besar maskapai penerbangan Eropa untuk fokus pada rute liburan jarak pendek musim panas ini.
Doyle mencatat Prancis, Yunani, Portugal, Siprus dan Spanyol semuanya positif untuk menyambut wisatawan Inggris. Namun dia mengatakan BA akan memantau perkembangan situasi lebih jauh.
“Kami sudah mencari tujuan baru selama musim panas yang belum pernah kami temui sebelumnya, dan itu bisa untuk jarak jauh dan jarak pendek,” kata Doyle.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.