Bukan Kedaluwarsa, Kemenkes Beri Penjelasan Soal Masa Simpan Vaksin Sinovac
Jubir Kemenkes soal vaksinasi, Siti Nadia Tarmizi mengklarifikasi isu vaksin Covid-19 produksi Sinovac segera memasuki masa kedaluwarsa.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
"Kemasannya berbeda dengan yang pertama. Sama-sama berbentuk vial, tetapi vial ini bisa disuntikkan untuk 9-11 orang dengan setengah cc," ucapnya.
Perbedaan kemasan ini sekaligus memastikan bahwa sudah tidak ada lagi vaksin Covid-19 tahap pertama dari Sinovac yang masih beredar.
Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir, karena pemerintah menjamin keamanan, khasiat, dan mutu vaksin yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Pos Pelayanan Vaksinasi Covid-19 Drive Thru Lansia Ada di Bogor, Kapasitasnya 600 Dosis Per Hari
Update Jumlah Vaksinasi
Sementara itu sebanyak 1.876.140 orang di Indonesia telah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Dikutip dari data Kementerian Kesehatan yang diunggah Twitter BNPB, terdapat penambahan 159.391 orang yang disuntik vaksin dosis kedua pada Rabu (17/3/2021).
Sementara itu, sebanyak 236.297 orang menjalani vaksinasi tahap pertama.
Sehingga, total 4.705.248 orang telah disuntik vaksin dosis pertama.
Baca juga: Benarkah Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Turun? Ahli: Hati-hati Maknai Laporan Harian
Tak Ada Laporan Efek Samping Berat
Siti Nadia Tarmizi juga menyampaikan, sampai saat ini laporan terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) cenderung tidak signifikan atau terhitung ringan.
"Kami sampaikan sampai saat ini sudah 5,2 juta orang menerima suntikan dosis pertama maupun kedua dan angka kejadian pasca imunissi ini sangat-sangat ringan ringan dan cenderung tidak ada yang berat," ujar Nadia dalam diskusi virtual, Rabu (17/3/2021).
Ia melanjutkan, rata-rata orang mengalami keluhan di satu sampai dua hari pasca vaksinasi mulai dari nyeri, sakit kepala, badan terasa tidak enak, atau pegal.
"Satu dua hari keluhan-keluhan tersebut rata-rata sudah hilang. Kita lihat itu sebagai gejala ringan yang satu dua hari akan kembali sehat," terangnya.
Nadia menambahkan, dalam upaya percepatan herd immunity atau kekebalan komunitas, pihaknya terus memperbanyak pelaksanaan vaksinasi massal dengan melibatkan pihak swasta maupun BUMN.
Baca juga: Gandeng Pemkot Bogor, Gojek dan Halodoc Sediakan Layanan Vaksinasi Drive Thru untuk Lansia
Baca juga: MUI Rekomendasikan Vaksinasi Malam Hari, Ini Kata Kemenkes