Moderna Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Pada Anak Di Bawah Usia 12 Tahun
Hal itu karena penelitian menunjukkan bahwa kelompok anak-anak ini dapat menularkan virus kepada guru dan anggota keluarga.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MASSACHUSETTS - Perusahaan bioteknologi Moderna hari ini mengumumkan bahwa mereka telah memberikan dosis pertama vaksin virus corona (Covid-19) mRNA kepada anak-anak, sebagai bagian dari studi baru untuk menguji efektivitas vaksin tersebut pada anak-anak.
Disebut dalam studi KidCOVE, uji coba ini dilakukan bekerja sama dengan National Institutes of Health.
Pengujian vaksin ini pun akan dilakukan pada 6.750 anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.
Dikutip dari laman Forbes, Selasa (16/3/2021), penelitian ini merupakan penelitian 'penurunan usia', yang mengindikasikan bahwa anak-anak yang memiliki usia lebih besar akan mendapatkan vaksin terlebih dahulu.
Baca juga: Vaksinasi Lansia Sangat Krusial dalam Penanganan Pandemi COVID-19
Jika terbukti aman, vaksin tersebut pun akan diberikan kepada anak-anak yang berusia lebih muda.
Ini juga merupakan studi 'peningkatan dosis', para peneliti pun akan memulai uji coba ini dengan dosis vaksin yang lebih kecil.
Setelah uji coba terhadap dosis rendah terbukti aman, maka uji coba beralih hingga dosis normal untuk dewasa.
Baca juga: Fatwa MUI: Vaksinasi Covid-19 Tidak Membatalkan Puasa
Seorang juru bicara dari Moderna mengatakan uji coba tersebut masih melibatkan peserta dari seluruh AS dan Kanada.
Pada bulan Desember 2020, Moderna telah memulai uji klinis vaksin Covid-19 pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.
Data dari uji coba itu pun diharapkan akan keluar pada musim semi ini.
Perlu diketahui, vaksin Covid-19 yang dikembangkan khusus untuk anak-anak dan remaja ini tentunya akan memungkinkan percepatan kembalinya proses belajar mengajar di sekolah pada musim gugur.
Baca juga: KPK Menyidik Kasus Korupsi Pengadaan Barang Tanggap Darurat Covid-19 di Bandung Barat
Sebagian besar orang tua dan anak-anak memiliki kekhawatiran berlebihan terhadap penularan Covid-19 saat melakukan 'kelas tatap muka'.
Sementara itu, banyak pula laporan yang menunjukkan bahwa siswa mengalami masalah terkait pembelajaran online selama tahun terakhir pandemi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.