Kasus Corona Meningkat, Kematian Jadi Tren Mengkhawatirkan, WHO Ingatkan Distribusi Vaksin Tak Adil
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa peningkatan kasus corona. Ia juga memperingatkan negara-negara kaya agar tidak menimbun vaksin.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa peningkatan kasus infeksi virus corona (Covid-19) yang terjadi baru-baru ini serta meningkatnya angka kematian menjadi tren yang sangat mengkhawatirkan.
Ia pun memperingatkan negara-negara kaya agar tidak melakukan penimbunan vaksin.
Baca juga: Bertolak ke Maluku Utara, Presiden Akan Resmikan Terminal Bandara Kuabang dan Tinjau Vaksinasi
Baca juga: Wamenkes: Vaksin AstraZeneca Masih Aman Digunakan atas Keputusan WHO
"Kasus meningkat di sebagian besar wilayah. Kami terus melihat dampak dari munculnya varian, tampak pula pendistribusian vaksin yang tidak adil," kata Tedros dalam acara virtual yang digelar oleh Organisasi Perdagangan Dunia.
Dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (24/3/2021), perkembangan vaksin yang cepat telah memberikan beberapa harapan bagi dunia.
Namun mirisnya, negara-negara kaya tidak membagikan vaksin ini secara adil kepada negara-negara miskin dan berkembang.
Saat penularan berlanjut, kemungkinan akan ada lebih banyak varian yang muncul, termasuk varian yang kebal terhadap vaksin.
"Akses global ke vaksin berisiko tidak merata karena tuntutan yang diberikan oleh negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas pada pasokan global. Ini bukan hanya masalah moral, namun juga secara ekonomi dan epidemiologis merugikan diri sendiri," tegas Tedros.
Tren peningkatan ini, kata dia, berpotensi membuat dunia kembali ke titik awal munculnya Covid-19.
"Selama virus terus menyebar, angka kematian akan terus meningkat, perdagangan dan perjalanan akan terus terganggu, bahkan pemulihan ekonomi pun akan semakin tertunda," pungkas Tedros.