Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sinovac Katakan Vaksin Covid-19 Miliknya Aman untuk Anak-anak Berusia 3-17 Tahun

Lebih dari 70 juta suntikan vaksin Sinovac telah diberikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan China

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sinovac Katakan Vaksin Covid-19 Miliknya Aman untuk Anak-anak Berusia 3-17 Tahun
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan layanan penyuntikan Vaksin Sinovac dosis pertama kepada pelayan publik pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Pada kegiatan ini, sebanyak 1.100 petugas pelayan publik menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, yang terdiri dari berbagai unsur seperti Satpol PP, PD Kebersihan, Organda, Dishub, Diskar PB, Cagar Budaya, PDAM, pekerja pariwisata, dan dosen perguruan tinggi. Penyuntikan vaksin ini terus dilakukan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 tahap kedua tuntas pada Mei 2021. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Perusahaan farmasi China, Sinovac mengatakan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya aman untuk anak-anak usia 3-17 tahun.

Hal itu berdasarkan data awal yang telah menyerahkan  kepada regulator obat China, seperti dilansir The Associated Press dan Washington Post, Rabu (24/3/2021).

Lebih dari 70 juta suntikan vaksin Sinovac telah diberikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan China.

China telah menyetujui penggunaan vaksin CoronaVac pada orang dewasa tetapi belum digunakan pada anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh mereka dapat merespons secara berbeda terhadap vaksin.

“Uji klinis tahap awal dan menengah dengan lebih dari 550 subjek, menunjukkan vaksin akan memicu respons kekebalan tubuh,” ujar Gang Zeng, direktur medis di Sinovac, dalam konferensi pers.

Baca juga: Update Corona 24 Maret 2021: Tercatat 123.926 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Dua penerima menunjukkan demam tinggi sebagai tanggapan terhadap vaksin—satu anak berusia 3 tahun dan yang lainnya berusia 6 tahun.

Berita Rekomendasi

“Sisa subjek uji coba mengalami gejala ringan,” kata Zeng.

"Itu menunjukkan bahwa vaksin aman dan akan menghasilkan respons kekebalan tubuh yang berpotensi berguna terhadap SARS-CoV-2, tentu  sangat disambut baik," kata Eng Eong Ooi, seorang profesor di sekolah Kedokteran Duke NUS di Singapura yang ikut memimpin pengembangan vaksin Covid-19.

Namun, ia mengatakan data yang disajikan ke publik oleh perusahaan tidak cukup untuk memberikan jawaban konklusif atas temuan tersebut.

Anak-anak jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami sakit parah Covid-19, tetapi mereka masih berisiko dan dapat menyebarkan virus.

Sementara kampanye vaksinasi di seluruh dunia telah berfokus pada orang dewasa, anak-anak juga perlu diimunisasi untuk mengakhiri pandemi.

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Generasi Milenial Didorong untuk Masuk Bisnis Pertanian

Vaksin Pfizer telah diizinkan untuk digunakan mulai dari usia 16 tahun dan kini sedang dipelajari pada usia 12-16 tahun.

Moderna juga mulai menguji vaksinnya pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas, dan minggu lalu mengumumkan studi baru yang menguji penggunaannya pada anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.

Sinopharm milik  China, yang memiliki dua vaksin Covid-19, juga sedang menyelidiki efektivitas vaksinnya pada anak-anak.

Perusahaan mengatakan pada bulan Januari telah menyerahkan data klinis kepada regulator, meskipun tidak jelas apakah itu untuk satu atau kedua vaksin. (AP/Washington Post)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas