UPDATE Corona Indonesia 9 April 2021: Total 1.558.145 Positif, 1.405.659 Sembuh, 42.348 Meninggal
Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (9/4/2021).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (9/4/2021).
Kasus positif virus corona tercatat ada penambahan sebanyak 5.265 kasus.
Sehingga, saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.558.145 kasus dari sebelumnya sebanyak 1.552.880 kasus.
Hal itu tercatat dalam situs resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, covid19.go.id, pada Jumat sore pukul 17.47 WIB.
Baca juga: Kemenkes: Ada Hoaks Soal Vaksinasi Covid-19 yang Tidak Memerlukan Proses Registrasi
Baca juga: Satgas Covid-19: Dari Pengalaman Sebelumnya, Libur Panjang Selalu Diikuti Lonjakan Kasus
Kabar baiknya, sebanyak 6.277 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 1.405.659 dari sebelumnya yang sebanyak 1.399.382 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 121 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 42.348 dari yang sebelumnya 42.227 pasien.
Penambahan kasus positif Covid-19 itu tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Baca juga: Satgas Covid-19: Pemerintah Larang Mudik Tujuannya untuk Selamatkan Masyarakat
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Satgas Berharap Tren Positif Ini Dapat Dijaga
Kenapa Anak-anak Belum Menjadi Prioritas Vaksin Covid-19? Begini Kata Dokter
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, program vaksinasi covid-19 dari pemerintah masih terus berjalan. Dengan vaksinasi diharapkan nantinya membentuk herd immunity.
Untuk saat ini, vaksin lebih diutamakan pada orang-orang yang menjadi prioritas seperti tenaga kesehatan dan lansia.
Lantas kenapa anak-anak belum bisa dijadikan sebagai prioritas penerima vaksin? Padahal, imunitas anak belum berkembang secara optimal.
Menanggapi pertanyaan itu dr Muhammad Syah Abdaly, Sp. PD mengemukakan penyebab anak belum diprioritaskan.
Ia mengatakan jika, data dari Satgas Covid-19 menyatakan angka kematian lebih tinggi dari usia 60 tahun ke atas.
Baca juga: Apakah Setelah Divaksin, Tubuh Dapat Kebal dari Virus Covid-19? Begini Kata Dokter
Baca juga: Kemendikbud: Satu Juta Guru Telah Jalani Vaksinasi Covid-19
Anak-anak masih terbilang sedikit, namun bukan berarti tidak berisiko juga terinfeksi. Sehingga hal ini yang membuat lansia menjadi prioritas.
Yang kedua, vaksin yang baru diuji klinis hingga bisa dipublikasikan kepada masyarakat baru untuk yang usia 18 tahun ke atas.
Walau memang menurutnya ada satu vaksin yang baru-baru ini sudah tahap uji klinis ketiga yang diberikan pada anak remaja usia 12-15 tahu
"Anak-anak baru satu vaksin Prizer. Mereka itu melaporkan data jjka sudah berhasil selesai uji fase 3 untuk remaja usia 12-15 tahun dan efektifitas sebesar 100%. Tapi itu belum diajukan dan izinnya belum keluar untuk diedarkan pada masyarakat," katanya pada live streaming, Kamis (8/4/2021).
Di Indonesia sendiri belum ada vaksin yang diperuntukkan anak dan masih dalam penelitian.
Selagi belum ada data keamanan dan efektifitasnya, maka maka belum direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)