Puasa Tahun Ini Masih Pandemi, Anak Usia Bawah 10 Tahun Disarankan Tidak Tarawih di Masjid
Orangtua diminta tidak membawa serta anak-anaknya yang masih berusia di bawah 10 tahun saat menjalankan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orangtua diminta tidak membawa serta anak-anaknya yang masih berusia di bawah 10 tahun saat menjalankan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid.
Namun, apabila terpaksa harus membawa serta anak kecil protokol kesehatan harus dijaga betul, seperti mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Selain itu harus membawa perlengkapan ibadah pribadi dari rumah.
"Kami mengimbau untuk para masyarakat tidak perlu rasanya membawa anak berusia di bawah 10 tahun untuk melakukan salat tarawih bersama," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers secara daring, Senin(12/4/2021).
Baca juga: Hindari Penularan Corona, Tarawih di Masjid Dipersingkat, Ini Pandangan Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Baca juga: Didominasi Jemaah Musafir, DKM Masjid Ramlie Musofa Sunter Memilih Salat Tarawih 11 Rakaat
Setiap masjid kata Nadia juga harus disemprot disinfektan dan dibersihkan secara teratur. Tidak lupa juga harus menyediakan stok masker apabila ada jemaah yang lupa mengenakan.
Lebih lanjut, Nadia mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk beribadah di masjid, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan selama bulan Ramadan.
"Di bulan Ramadan ini, kita tetap senantiasa fokus pada ibadah, bekerja dan berusaha tetap menjaga kesehatan masing-masing," ujarnya.
Vaksin Siang dan Malam
Pada kesempatan tersebut, Nadia juga mengatakan bahwa agenda vaksinasi tetap dilakukan pada bulan Ramadan.
"Untuk vaksinasi malam hari, kami mendorong koordinasi yang dilakukan oleh para pengurus masjid bersama Puskesmas melalui RT, RW, Lurah serta Kepala Desa setempat untuk menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan, setelah pelaksanaan dari ibadah puasa di siang hari," kata Nadia.
Nadia mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di bulan Ramadan.
Ia meminta sasaran penerima vaksin menjaga kesehatan sebelum disuntik seperti istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi saat sahur.
"Jangan lupa juga tetap mencukupi kebutuhan cairan dengan minum dengan jumlah yang tentunya sudah ditentukan," ujarnya.
Nadia meminta masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin covid-19 yang akan diberikan. Sebab, vaksin Covid-19 yang ada saat ini yaitu Sinovac dan AstraZeneca adalah vaksin terbaik, aman dan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
"Sehingga kita tahu bahwa baik vaksin Sinovac atau vaksin Sinovac buatan Bio Farma yaitu vaksin covid-19 serta vaksin AstraZeneca tetap bisa kita gunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang ada ini," pungkasnya.
Pesan Wapres: Hati-hati
Terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan agar umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan hati-hati.
Sebab, Ramadan tahun ini juga masih dijalani di tengah pandemi Covid-19 seperti tahun sebelumnya.
"Wapres sangat concern, bagaimana agar pelaksanaan bulan Ramadhan saat ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena masih dalam pandemi Covid-19," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi.
Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf menilai bahwa Ramadan yang dijalani di masa pandemi Covid-19 tersebut merupakan batu uji yang sangat penting.
"Di sini ujian kita apakah akan berhasil bisa mencapai ibadahnya bagus, lalu Covid juga bisa kita atasi dengan baik. Ini kaitannya Ramadhan dengan perkumpulan-perkumpulan ibadah tarawih, kemudian saat Idul Fitri juga tidak boleh mudik," ucap dia.
Keputusan tersebut juga diambil pemerintah untuk mempercepat upaya mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity sebesar 70 persen dari populasi penduduk atau 181,5 juta.(Tribun Network/den/kps/wly)