Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan POM: 71,4 Persen Subjek Uji Klinik Fase 1 Vaksin Nusantara Alami Kejadian Tidak Diinginkan

Badan POM mengumumkan data hasil uji klinik fase 1 vaksin Sel Dendritik atau yang dikenal dengan vaksin nusantara.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Badan POM: 71,4 Persen Subjek Uji Klinik Fase 1 Vaksin Nusantara Alami Kejadian Tidak Diinginkan
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Penny K Lukito - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 

Proses pengolahan sel dendritik dikembangkan oleh AIVITA Biomedical Inc USA yang membutuhkan tenaga terlatih dan sarana produksi yang memenuhi standar GMP agar diperoleh produk vaksin yang memiliki mutu yang baik (tidak terkontaminasi, jumlah sel dendritik sesuai, dan kondisi sel dendritik yang baik).

Pada pelaksanaan uji klinik pengolahan sel tersebut dilakukan oleh tim dari AIVITA Biomedical Inc. USA.

Transfer teknologi kepada peneliti di RSUP Dr Kariadi baru dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada beberapa staf untuk melihat proses yang dilakukan oleh tim AIVITA Biomedical Inc USA.

Komisi IX DPR Tidak Pernah Sepakati Ikut Vaksin Nusantara

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menanggapi pengambilan sampel darah yang dilakukan sejumlah pihak termasuk rekannya di Komisi IX untuk riset vaksin Nusantara.

Menurutnya, Komisi IX tak menyetujui ikut uji vaksin jenis itu.

"Komisi IX DPR RI tidak pernah menyepakati secara kolektif untuk ikut vaksinasi Vaksin Nusantara," kata Charles dalam keterangannya, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Peneliti Jelaskan Tahapan Riset Vaksin Nusantara

BERITA REKOMENDASI

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, adanya pimpinan atau anggota Komisi IX yang mengikuti vaksinasi itu dilakukan secara pribadi dan tak mewakili Komisi IX.

Poksi IX PDI Perjuangan DPR, kata Charles, secara kolektif tidak mengikuti vaksinasi vaksin Nusantara.

Sebab uji klinik Vaksin Nusantara masih pro dan kontra.

Baca juga: Dipimpin Dasco, Sejumlah Anggota DPR Jalani Proses Vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD

"Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa uji klinis vaksin harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kaidah-kaidah sains," ucapnya.

Pernyataan Charles berbeda dengan Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena.


Melki mengklaim Vaksin Nusantara sudah mendapat dukungan seluruh fraksi.

"Semua fraksi mendukung di Komisi IX enggak ada yg enggak mendukung. Komisi IX dan DPR RI mendukung," kata Melki saat mengambil sampel di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas