Guru Besar FKUI : Mutasi Virus Covid-19 di India Harus Diwaspadai
Guru Besar FKUI rofesor Tjandra Yoga Aditama menyebut, perkembangan mutasi virus COVID-19 di India dan dunia membuat semua pihak harus waspada.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Tjandra Yoga Aditama menyebut, perkembangan mutasi virus COVID-19 di India dan dunia membuat semua pihak harus waspada.
"Bila ada pelawat dari luar negeri maka memang sebaiknya dilakukan pemeriksaan PCR ulangan setibanya di negara kita," ujarnya melalui pesan elektronik yang diterima Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Ini Dua Mutasi Corona yang Dominasi Penularan Covid-19 di Indonesia
Baca juga: Varian Corona dari India Masuk Indonesia, Pakar Ingatkan Jangan Mudik
Mantan Direktur WHO SEARO Asia Tenggara ini menyarankan, jika pemeriksaan pelawat dari luar negeri hasilnya negatif maka tetap saja harus dikarantina sesuai masa inkubasinya.
"Sementara kalau positif maka tentu harus ditangani, di isolasi dan diperiksa “whole genome sequencing” nya, sehingga kita dapat mengantisipasi berbagai varian dan mutan baru COVID-19," pesan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes Kemenkes ini.
Tjandra Yoga menuturkan, varian dan mutasi baru merupakan salah satu dari lima analisa kemungkinan naiknya kasus di India sekarang ini.
Untuk mutasi ini, ada dua kelompok besar di India.
India memang sudah melaporkan adanya jenis “Variant of Concern” (VOC) yang sudah dikenal luas, yaitu: B117, B1351, dan P1.
"Ke tiga jenis VOC ini tentu mungkin jadi salah satu penyebab kenaikan kasus di India," ujarnya.
Jenis mutasi ke dua, yang kemudian banyak dibahas adalah mutan yang bermula dilaporkan dari India, yang bahkan disebut “double mutant” dan belakangan malah juga ada “triple mutant” yaitu B.1.617.