Virus Corona Terus Bermutasi, Pakar Sebut Tidak Semuanya Berbahaya
Bahkan di belahan negara lain, terjadi lonjakan kasus virus corona drastis seperti yang dialami India.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih belum teratasi di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia lainnya.
Bahkan di sejumlah negara terjadi lonjakan kasus virus corona drastis seperti yang dialami India.
Lonjakan kasus di negara Bollywood itu diduga karena adanya varian corona baru B1.617.
Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Erlina Burhan mengatakan mutasi pada virus merupakan sesuatu yang normal dan terus berlangsung selama penularan terjadi.
Baca juga: Disebut Lebih Menular, Ini Fakta Covid-19 Varian B1.617 yang Diungkap Dokter Paru
Meski demikian, tidak semua mutasi menjadi berbahaya atau masuk kategori varian of concern (VoC) sebagai varian yang harus diwaspadai.
"Apalagi virus Sars-Corv II adalah virus mRNA yang lazim bermutasi," tuturnya dalam acara webinar pentingnya jaga imunitas tubuh meski sudah divaksinasi, Rabu (28/4/2021).
Ia menerangkan, jika mutasi terlalu sering terjadi dan kemudian banyak menimbulkan perubahan maka kelompok yang baru itu sebut sebagai varian baru.
"Ketika variasi yang terbentuk ini berdampak kepada kita, maka itu yang kita sebut varian of condern. Jadi memang tidak semua mutasi ini diwaspadai," ungkapnya.
Sebagai upaya untuk menghentikan adanya mutasi-mutasi virus halmutlah yang harus dilakukan adalah mencegah penularan pada populasi.
"Karena virus ini kalau menular dan menular lagi, terjadi replikasi virus dan replikasi virus berkembang biak dengan cara mengcopy paste, saat mengcopy paste ini bisa terjadi kesalahan sehingga yang terbentuk adalah hal yang baru," terang Erlina.
"Maka kemungkinan mutasi selalu terjadi. Mutasi itu normal dan biasa terjadi pada virus," tambah dokter di RSUP Persahabatan ini.
3 Mutasi Virus Corona yang Diwaspadai di Dunia
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan, ada tiga mutasi virus Corona yang menjadi perhatian Indonesia serta dunia .
Pertama adalah mutasi B117 asal Inggris, lalu B1351 atau 501Y.V2 merupakan varian baru Covid-19 dari Afrika, serta P1 atau 501Y.V3 adalah varian baru Covid-19 dari Brasil.
"Nanti ketiga ini yang sering kita lakukan pengamatan karena sebenarnya mutasi tadi kami sampaikan ya banyak sekali mutasi terjadi tapi tiga ini yang secara khusus memang harus sudah dilakukan dikatakan oleh WHO untuk kita lakukan terus-menerus," ucapnya dalam diskusi virtual bertajuk "Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia", Jumat (12/3/2021).
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Subandrio menambahkan, mutasi virus merupakan hal alamiah dari virus.
Virus akan mengalami mutasi secara acak. Dari sekian banyak mutasi, hanya 4% yang menyebabkan virus itu menjadi lebih berbahaya.
Seperti B117 yang disebutkan memiliki penularan 70 persen lebih cepat atau mutasi virus corona dari Afrika yang dilaporkan kebal dengan antibodi.