Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penularan Covid-19 di Jakarta Melonjak: Jangan Sampai Seperti India Mayat Bergelimpangan

Penambahan kasus ini mencapai 987, sehingga angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 407.831 kasus.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penularan Covid-19 di Jakarta Melonjak: Jangan Sampai Seperti India Mayat Bergelimpangan
Money SHARMA / AFP
Seorang pria berdiri di tengah pembakaran para korban yang kehilangan nyawa karena virus Corona Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi India pada 26 April 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir-akhir ini DKI Jakarta kembali mengalami lonjakan penularan kasus Covid-19.

Penambahan kasus ini mencapai 987, sehingga angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 407.831 kasus.

Terkait perkembangan ini, Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Jakarta Utara Ahmad Sahroni menyatakan keprihatinannya.

Sahroni kemudian meminta warga DKI untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

"Seiring dengan meningkatnya kasus covid-19 di DKI Jakarta, saya meminta dengan sangat pda warga Jakarta untuk tidak menurunkan standar protokol kesehatan. Jangan sampe DKI Jakarta bisa seperti India," kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Sahroni menambahkan, lonjakan kasus yang terjadi di India saat ini disebabkan oleh kedisiplinan masyarakat yang menurun dalam menjalankan protokol kesehatan.

Oleh karena itu, jangan sampai terjadi juga di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Kita harus berkaca dari kejadian mengenaskan di India. Jangan sampa  kasus tsunami Covid-19 di India terjadi di Jakarta maupun Indonesia secara menyeluruh. Harus kita antisipasi. Jangan sampai kasus tidak dapat terkendali hingga berdampak pada banyaknya mayat yang bergelimpangan," ujarnya.

Baca juga: Ada Seseorang yang ke Luar Masuk Kamar Penginapan Sebelum Pria Positif Covid-19 Ditemukan Meninggal

Lebih lanjut, Sahroni juga mengimbau kepada masyarakat untuk menunda terlebih dahulu mengadakan acara yang melibatkan banyak orang mengingat antusias masyarakat mengadakan acara, khususnya buka bersama di bulan Ramadan ini cukup tinggi.

"Dari data juga disebutkan, kasus Covid kembali meningkat terutama di klaster perkantoran. Saya meminta untuk tidak mengadakan acara seperti buka bersama yang bisa melibatkan banyak orang, karena transformasi penularannya juga akan lebih cepat. Kita harus tetap waspada," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas