Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seperti India, Indonesia Berisiko Mengalami Lonjakan Kasus Covid-19, Begini Kata Ahli

Ahli mengungkapkan Indonesia bisa berisiko mengalami kasus lonjakan Covid-19 seperti di India.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Seperti India, Indonesia Berisiko Mengalami Lonjakan Kasus Covid-19, Begini Kata Ahli
Money SHARMA / AFP
Seorang pria berdiri di tengah pembakaran para korban yang kehilangan nyawa karena virus Corona Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi India pada 26 April 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), dr Tonang Dwi Ardyanto, menyebut Indonesia harus belajar dari kasus Covid-19 di India.

Tonang menyebut, risiko membludaknya kasus konfirmasi dan kematian akibat Covid-19 di India tidak menutup kemungkinan juga bisa mengancam Indonesia.

"Dengan berusaha mengambil sudut pandang positif, kita memang memiliki risiko untuk bisa seperti India."

"Tetapi kita harus ada sisi bersyukurnya, kita lebih tahu dari pada India yang terus terang terlena," ungkap dr Tonang dalam program Panggung Demokrasi Tribunnews.com, Rabu (28/4/2021).

Tonang menyebut, fenomena di India harus dicegah agar tidak terjadi di Indonesia.

Baca juga: Krisis Covid: PM India Didesak Ungkap Data Asli Kasus Positif dan Kematian Akibat Corona

Baca juga: India Tingkatkan Upaya Vaksinasi Warganya dan Minta Bantuan Lebih dari 40 Negara

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto dalam tayangan Panggung Demokrasi.
Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto dalam tayangan Panggung Demokrasi. (Tangkap layar Youtube Tribunnews.com)

"Kasus India kita jadikan musuh bersama, bukan Indianya, tapi fenomena di India kita jadikan musuh bersama supaya tidak terjadi di tempat kita."

"Kemarin kalau merasa pemerintah lamban, kurang sigap, kita lupakan dulu."

Berita Rekomendasi

"Yang penting ke depan jangan sampai mengulangi fenomena India," ungkapnya.

Cara yang bisa dilakukan, lanjut Tonang, ialah kembali menggalakkan 3T (testing, tracing, treatment) dan 3M (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak).

"Jelas sekarang setelah beberapa bulan pemerintah kendor testing tracing, kita giatkan lagi. Masyarakat yang kendor 3M, kita giatkan lagi."

"Nanti vaksinasi tetep jalan, 3T 3M kita jalankan, yang kita punya ini," ungkapnya.

Tonang menyebut, tidak mungkin bisa membuat vaksin yang bisa mengikuti perkembangan mutasi virus.

"Tetapi kalau kita mencegah virusnya tidak berkembang, bisa."

"Dengan 3M tadi, virus akan selesai karena tidak ada tempat baru," ungkap Tonang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas