Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Corona Indonesia 6 Mei 2021: Total 1.697.305 Positif, 1.552.532 Sembuh, 46.496 Meninggal

Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Kamis (6/5/2021).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in UPDATE Corona Indonesia 6 Mei 2021: Total 1.697.305 Positif, 1.552.532 Sembuh, 46.496 Meninggal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Update Covid-19 Indonesia 6 Mei 2021: Total 1.697.305 Positif, 1.552.532 Sembuh, 46.496 Meninggal 

Wakil Ketua Komisi X DPR dari PDIP, Agustina Wilujeng mengatakan bahwa salah satu masalah soal sekolah tatap muka adalah karena belum terbangunnya kepercayaan (trust).

Sebab tak satupun tes antigen atau PCR yang dilakukan sebelum sekolah dibuka.

Masalahnya adalah di anggaran. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, saat menjadi presiden, sudah tegas mengeluarkan aturan soal 20 persen dana pendidikan dari APBN.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19 Bupati Bengkulu Selatan Tutup Tempat Wisata Selama Lebaran

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 di Ponorogo Diambil Paksa Keluarga, Pihak Rumah Sakit Angkat Bicara

Pada 2021, anggaran pendidikan itu sebesar Rp 550 triliun. Dari angka itu, menurut Agustina, masih ada Rp 200 triliun yang mungkin bisa dialokasikan dulu untuk anak-anak sekolah tatap muka.

Hal itu disampaikan Agustina saat berbicara dalam acara Live Talkshow Dalam Rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 pada Rabu (5/5/2021).

"Karena sudah setahun ini tidak sekolah. Waktu yang panjang dan telah menghilangkan kesempatan anak anak mempelajari segala sesuatu. Anak-anak tak hanya harus divaksin tapi juga test swab. Kita jadi tahu anak anak bebas covid atau tidak," kata Agustina.

"20 persen itu milik pendidikan nasional, kita dalam situasi bencana, kenapa tidak diprioritaskan ke situ?" tambahnya.

Berita Rekomendasi

Agustina pun mendorong, Pemerintah berani mengambil terobosan peraturan yang memasukkan pendidikan diprioritaskan saat bencana terjadi.

Selama ini, yang dimasukkan sebagai prioritas adalah sektor kesehatan, pangan, pemerintahan daerah, dan perkembangan ekonomi.

"Tapi pendidikan tidak ada," kata Agustina.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas