Vaksinasi Gotong Royong Dimulai 17 Mei 2021, Sudah 18 Ribu Perusahaan Daftar
Pemerintah memutuskan tanggal 17 Mei program vaksinasi gotong royong dimulai.Aturan telah dimatangkan, vaksinasi tak dibebankan ke karyawan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Kedatangan vaksin Shinoparm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia akhir April 2021 lalu, menjadi penanda pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan segera dimulai.
Pemerintah memutuskan tanggal 17 Mei program vaksinasi gotong royong dimulai.
Pemerintah telah mematangkan peraturan vaksinasi Gotong Royong, dimana tidak boleh dibebankan kepada karyawan atau buruh.
Pengadaan vaksin untuk program Gotong Royong ini pun dilakukan oleh Pemerintah atau BUMN. Namun dalam pelaksanaan vaksinasinya itu nanti, akan menggandeng pihak swasta.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinopharm Jadi Vaksin China Pertama yang Disetujui WHO, Miliki Keefektifan 79 Persen
Baca juga: Menkes: Tanpa Vaksinasi, Risiko Biaya Kesehatan Akibat Covid Bisa Meledak
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani
menyampaikan, sejak Februari-Maret 2021 sudah hampir 17.832 perusahaan yang mendaftar ke KADIN.
"Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta. Sekali lagi, niatan KADIN ini, untuk bisa membantu Pemerintah,mencapai herd immunity,” ujar Shinta beberapa waktu lalu.
KADIN masih menunggu keputusan Kemenkes untuk penentuan harga per dosis vaksin COVID-19 ini nanti.
Pada tahapannya nanti, pelaksanaannya juga akan dilakukan secara bertahap.
“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar, ya, untuk mendapatkan gilirannya nanti,” ujar Shinta.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Bio Farma, Bambang Heriyanto menambahkan, untuk vaksin Sinopharm, anak usaha Bio Farma, Kimia Farma, akan menjalankan pengadaan hingga distribusinya ke fasilitas kesehatan swasta maupun milik holding Bio Farma.
Bambang Heriyanto juga menekankan apa yang dilakukan pemimpin perusahaan tersebut pada prinsipnya sama dan sejalan dengan pemerintah.
“Hanya beda dalam pembiayaannya saja. Kalau kita menunggu program Pemerintah, berarti kita harus menunggu giliran. Kalau nanti vaksinasi Gotong Royong, tetap juga gratis diberikan, tapi nanti ditanggung oleh perusahaan,” jelas dia.
Pemerintah sendiri sudah menjalankan program vaksinasi gratis bagi semua masyarakat sejak Januari 2021 lalu dengan sasaran 181 juta masyarakat yang akan ditargetkan dalam 12 bulan.