Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

27 Orang Meninggal Pasca Disuntik Sinovac, Komnas KIPI Tidak Terkait Imunisasi

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mengungkap temuan kematian setidaknya pada 27 orang yang menerima vaksin Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 27 Orang Meninggal Pasca Disuntik Sinovac, Komnas KIPI Tidak Terkait Imunisasi
Tribunnews/Herudin
Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pinang Ranti 02 Pagi, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). Vaksinasi tahap ketiga sudah dimulai di Jakarta menyasar 445 RW kumuh sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang Persiapan Penyelenggaraan Vaksinasi Covid-19. Tribunnews/Herudin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mengungkap temuan kematian setidaknya pada 27 orang yang menerima vaksin Covid-19 Sinovac.

Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satari mengatakan, puluhan orang tersebut meninggal tidak berkaitan dengan suntikan vaksin Sinovac yang mereka terima.

"Ada 27 orang yang meninggal," jelas Hindra dalam RDP bersama komisi IX DPR RI yang disaksikan virtual, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Komnas KIPI Terima 229 Laporan Kejadian Setelah Vaksinasi Covid-19 Kategori Serius

Ia merinci, dari 27 yang meninggal tersebut 10 orang meninggal karena terinfeksi Covid-19.

Kemudian, 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah, satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dua orang diabetes mellitus dan hipertensi yang tidak terkontrol.

Komnas KIPI memastikan, 27 orang yang meninggal bukan karena vaksin itu telah dibuktikan dengan serangkain pemeriksaan mulai dari rontgen hingga CT-scan.

Baca juga: Hingga 18 Mei, Biofarma Telah Distribusikan 30 Juta Dosis Vaksin ke Seluruh Indonesia

Berita Rekomendasi

"Kenapa kami bisa membuat diagnosis itu karena datanya lengkap. Diperiksa, dirawat, di rontgen, diperiksa di lab, di CT-Scan. Jadi dapat di atasnya dari dari tadi yang ribuan tadi yang meninggal 27 dan semua ada diagonisnya. Jadi semua tertangani," jelas pengajar FKUI ini.

Sementara terkait laporan kematian yang menyangkut AstraZeneca, Hindra tidak menyampaikan detail jumlahnya.

Baca juga: RI Terus Jajaki Kesepakatan Tambahan Bahan Baku 120 Juta Dosis Vaksin Sinovac China

Namun satu diantaranya adalah kasus kasus Trio Fauqi Virdaus di Jakarta.

Meski demikian, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan terus melakukan proses investigasi lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti pria 22 tahun ini.

"Trio ini tidak pernah periksa ke dokter, enggak ada hasil lab, rontgen, CT Scan kepala jadi sulit. Apakah ini terkait
munisasi namun juga sulit untuk mengatakan ini tidak terkait imunisasi," terangnya.

Sementara dua kasus lainnya, disebut Hindra juga tidak terkait langsung dengan vaksin AstraZeneca.

"Yang kedua usia 60 tahun. Dia ojek online datang ke tempat pelayanan vaksinasi.
Dia datang ke tempat vaksin, dia enggak bilang kalau sehari sebelumnya sesak nafas, pas diperiksa di Puskesmas radang paru-parunya makin berat," kata dia.

Dan satu kasus terjadi di Ambon, setelah disuntik vaksin AstraZeneca 3 hari kemudian meninggal, karena terpapar Covid-19 sebelum divaksin.

Baca juga: Mulai Juni, Kemenkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 Satu Juta Dosis per Hari

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas