Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Anak Tidak Dilakukan Bersamaan dengan Orang Dewasa

Uji klinis vaksin anak lebih rumit dipandang dari isu etika dan vaksinasi diberikan orang dewasa terlebih dahulu untuk mengetahui derajat keamanan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ini Alasan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Anak Tidak Dilakukan Bersamaan dengan Orang Dewasa
Screenshoot webinar
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (UNPAD) Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita, Sp.A. M.Sc 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah produsen vaksin tengah berproses melakukan uji klinis vaksin Covid-19 untuk anak.

Padahal, uji klinis vaksin untuk orang dewasa telah selesai.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (UNPAD) Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita, Sp.A., M.Sc, mengungkap alasan mengapa uji klinis vaksin tidak dilakukan bersamaan.

Ia memaparkan, uji klinis vaksin pada anak lebih rumit jika dipandang dari isu etik.

Diperlukan uji klinis pada orang dewasa terlebih dahulu untuk mengetahui derajat keamanan dan efektifitas.

"Vaksinnya kita lihat nanti yang pada anak itu bisa dilakukan kalau pada dewasa sudah jelas bagus, dipakai pada lansia bagus," katanya dalam webinar 'Menyongsong Vaksin Covid-19 untuk Anak' baru-baru ini.

Baca juga: WHO: Vaksinasi Anak-anak Bukan Prioritas Tinggi di Tengah Kekurangan Pasokan

Berita Rekomendasi

Untuk masuk ke tahapan anak-anak, uji klinis dimulai dari kelompok remaja yakni 12 - 17 tahun.

"Kalau ini juga bagus, maka langsung uji klinis ke anak 12 tahun," ucapnya.

Kemudian berlanjut ke bayi 24 bulan sampai 6 bulan.

"Tapi dalam kenyataannya, ada yang sudah mulai dari umur 6 bulan ya untuk mencoba ya. Itu kalau mereka yakin bahwa vaksin itu aman dan menghasilkan imunogenisitas yang baik," terang Prof. Cissy ini.

Menurutnya, pengembangan vaksin untuk anak-anak masih di dalam perdebatan, apakah vaksin yang ada yang sekarang sudah diberikan pada dewasa itu cukup aman untuk anak dan apakah dosisnya sama atau tidak.

Baca juga: Ahli Virologi : 70 Persen Warga Divaksinasi Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir

"Karena dosis bisa sama atau tidak atau harus ada penilitian pada anak apakah dosisnya sama," jelas dia.

Ia mengatakan, anak-anak belum masuk dalam penerima prioritas karena jumlah vaksin yang terbatas.

Sehingga, populasi rentan didahulukan seperti petugas kesehatan, lansia, petugas pelayan publik dan serta pelaku ekonomi yang diprioritaskan.

Meski bukan prioritas utama, namun dalam mencapai herd immunity, vaksinasi pada anak-anak diperlukan segera.

Saat ini ada sejumlah produsen vaksin yang melakukan uji klinis vaksin Covid-19 pada anak yakni Moderna, Pfizer, AstraZeneca, Sinopharm, dan Sinovac.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas