Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terawan Berharap Vaksin Nusantara Bisa Digunakan

Terawan berharap Vaksin Nusantara nantinya dapat digunakan masyarakat Indonesia untuk mencegah penularan Covid-19. 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terawan Berharap Vaksin Nusantara Bisa Digunakan
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
ilustrasi.Komisi IX DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Selasa (17/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan sejumlah pihak, Rabu (16/6/2021).

Salah satunya adalah mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sebab agenda rapat membahas koordinasi pengembangan Vaksin Nusantara yang digagasnya. 

Dalam kesempatan itu, Terawan berharap Vaksin Nusantara nantinya dapat digunakan masyarakat Indonesia untuk mencegah penularan Covid-19

"Kami bersama-sama dengan tim berjuang dan terus akan berjuang mewujudkan Vaksin Nusantara, dalam hal ini kami berharap supaya bisa digunakan," ujar Terawan, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (16/6/2021).

Terawan sendiri merasa bersyukur dapat berkontribusi membantu pemerintah di masa pandemi, terutama dalam bidang kesehatan dengan menprakarsai Vaksin Nusantara

"Sungguh bersyukur hari ini saya boleh diundang dalam rapat dengar pendapat ini. Saya bersyukur boleh berkontribusi di masa pandemi ini untuk bersama-sama membantu pemerintah di dalam mengatasi problem pandemi Covid-19 ini terkhusus di bidang kesehatannya," jelas dia. 

Baca juga: Terawan Tunjukkan Prosedur Pembuatan Vaksin Nusantara di Hadapan Anggota DPR 

Lebih lanjut, Terawan mengungkap pihaknya akan memaparkan penjelasan mengenai Vaksin Nusantara. Antara lain mengenai cara pembuatan vaksin tersebut dan juga hasil uji klinis II Vaksin Nusantara

Berita Rekomendasi

"Kami ingin memaparkan mengenai Vaksin Nusantara. Namun kami paparkan dalam dua sesi. Yang pertama mengenai cara pembuatannya untuk menjawab isu, dan hasil (uji) klinis II," kata Terawan. 

"Di mana uji klinis II sudah dikerjakan sampai hampir selesai dan kemudian muncul MoU dari pejabat negara sehingga kami selesaikan dulu sebelum adanya MoU itu muncul," tandasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas