Mutasi Virus Corona, Begini Awal Mula Penamaan Varian Delta
Virus corona SARS-Cov2 penyebab Covid-19 telah bermutasi di berbagai belahan dunia. Begini awal mula penamaan virus corona varian Delta
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
"Kemudian di akhir Mei kemarin, untuk mengurangi sensitivitas ketika menyebut tempat, oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) diubah namanya menjadi Alpha, Betta, Delta, dan seterusnya," ungkap Tonang.
"Kebetulan yang dari India ini disebut Delta," imbuhnya.
Tonang menjelaskan, mutasi virus corona banyak terjadi.
"Hanya saja kebanyakan tidak signifikan, tidak mengubah kemampuan tubuh kita untuk menghadang, tidak mengubah kemampuan antibodi kita untuk mengenali," ungkap Tonang.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kapolri Belum Kaji Ulang Untuk Batalkan Izin Penyelenggaraan Liga 1
Simak program Overview "Corona Jenis Baru dan Isu Dicovidkan" selengkapnya :
Penjelasan IDI Soal Virus Corona Delta
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban memberikan penjelasan soal virus Covid-19 varian Delta, yang mulai masuk wilayah Indonesia.
Menurut Zubairi, kasus varian delta ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah.
Dikatakannya, untuk melakukan tracking pada kasus varian ini, butuh metode sampel WGS (whole genome sequence).
"Di mana Varian Delta paling banyak ditemukan di Indonesia? Dalam catatan saya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah."
"Ada 104 kasus. Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS (whole genome sequence) atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar," ucap Zubairi, dikutip dari Twitternya, @ProfesorZubairi, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Varian Delta Bermutasi di 80 Negara, Perhatikan Gejalanya
Lebih lanjut, ia menjelaskan soal gejala varian delta yang berbeda.
Zubairi mengatakan, varian delta lebih banyak menimbulkan gejala sakit kepala, tenggorokan, hingga pilek.
"Apakah gejalanya berbeda? Ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman."