Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mutasi Virus Corona, Begini Awal Mula Penamaan Varian Delta

Virus corona SARS-Cov2 penyebab Covid-19 telah bermutasi di berbagai belahan dunia. Begini awal mula penamaan virus corona varian Delta

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mutasi Virus Corona, Begini Awal Mula Penamaan Varian Delta
hearingreview
Ilustrasi virus corona. Virus corona SARS-Cov2 penyebab Covid-19 telah bermutasi di berbagai belahan dunia. Begini awal mula penamaan virus corona varian Delta 

"Varian Delta atau yang baru, gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat," terangnya.

Varian delta dinilai lebih menular daripada corona sebelumnya, sebab virus ini merupakan mutasi.

Zubairi Djoerban
Zubairi Djoerban (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: Kemenkes Sebut Varian Delta India Miliki Tingkat Penularan 60 Persen Lebih Cepat dari Varian Inggris

"Mengapa Delta lebih menular? Karena varian ini memiliki mutasi yang membantunya menyebar sekaligus menghindari sistem imunitas secara parsial," jelas Zubairi.

Berdasarkan jurnal riset di The Lancet, kata Zubairi, orang dengan varian delta ini lebih berisiko masuk rumah sakit dua kali lipat dibandingkan varian Alpha dari Inggris.

"Varian ini mengkhawatirkan? Analisis di The Lancet menunjukkan bahwa risiko masuk rumah sakit dua kali lipat pada mereka yang memiliki varian Delta--dibandingkan dengan Alpha (Inggris). "

"Risiko juga meningkat pada mereka yang memiliki komorbid," tutur dia.

Baca juga: Sakit Kepala dan Pilek, Gejala Covid-19 yang Berkaitan dengan Varian Delta atau Varian India

Sementara itu, bagaimana terkait vaksin Covid-19 melawan virus varian delta ini?

Berita Rekomendasi

Zubairi menurutkan, vaksin Covid-19 dapat melindungi dari varian delta, dengan efektivitas hingga 90 persen.

"Vaksin melindungi kita dari varian ini? Kabar baiknya iya. Studi di Inggris terhadap belasan ribu orang yang terinfeksi Delta mengungkap itu."

"Pfizer-BioNTech memberikan 96 persen perlindungan, sementara AstraZeneca memberikan 92 persen," katanya.

Melihat varian delta ini, Zubairi berharap kasus Covid-19 di Indonesia tak melonjak seperti India.

Zubairi meminta pemerintah dapat melakukan evaluasi secara berkala menghadapi varian delta ini.

"Apa yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat? Tegas, monitoring dan evaluasi secara berkala. Mari kita bahu membahu melewati keadaan ini. Tetap pakai masker dan berjarak. Bismillah," pungkas dia.

Studi Inggris Sebut Vaksin Pfizer & AstraZeneca Bisa Melawan Corona Varian Delta hingga 90 %

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas