India Catat 58.419 Kasus Baru Covid-19, Angka Terendah Sepanjang Hampir Tiga Bulan Terakhir
India melaporkan 58.419 kasus baru infeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir, Minggu (20/6/2021).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI - India melaporkan 58.419 kasus baru infeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir, Minggu (20/6/2021).
Dilansir dari Reuters dan Saudi Press Agency (SPA), Minggu (20/6/2021), data Kementerian Kesehatan India tersebut merupakan angka terendah sepanjang hampir tiga bulan terakhir.
Jumlah total kasus Covid-19 di India saat ini meningkat menjadi 29,9 juta.
Sejauh ini dilaporkan 386.713 orang meninggal dunia karena Covid-19, setelah ada tambahan kasus kematian 1.576 dalam semalam.
Sebelumnya India melaporkan 60.471 kasus baru infeksi virus corona (Covid-19), pada Selasa (15/6/2021).
Angka itu adalah terendah sejak 31 Maret.
Sehari sebelumnya, India melaporkan 70.421 kasus baru infeksi Covid-19.
Baca juga: Bayi Perempuan Mengapung di Sungai Paling Suci di India, Dianggap Hadiah dari Dewi Gangga
Bulan ini, India menggencarkan kampanye vaksinasi virus corona kepada semua orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Namun, pemerintah India belum dapat memenuhi permintaan vaksin meskipun menjadi salah satu produsen vaksin terbesar di dunia.
India telah menginokulasi rakyatnya dengan vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal di Serum Institute of India, Covaxin yang dibuat perusahaan lokal Bharat Biotech dan telah mulai meluncurkan Sputnik V Rusia.
Baca juga: India Longgarkan Pembatasan Covid-19, Kini Taj Mahal Dibuka Kembali untuk Turis
Perdana Menteri Narendra Modi menuai kritik atas kegagalan dalam mengamankan vaksin.
Alasannya negera tersebut baru sekitar 3 persen dari 1,3 miliar populasi India yang telah sepenuhnya divaksinasi.
Angka tersebut sebagai tingkat terendah di antara 10 negara dengan kasus terbanyak.
Baca juga: Komite KIPI India Konfirmasi Kematian Pertama Terkait Vaksinasi
Untuk memenuhi permintaan domestik, India menghentikan sementara ekspor vaksin pada bulan Maret, setelah menyumbangkan atau menjual lebih dari 66 juta dosis.
Namun, India masih menghadapi kekurangan vaksin dan beberapa pemerintah negara bagiannya, bahkan kota-kota seperti Mumbai, telah meluncurkan tender global atau mencari ekspresi minat dari perusahaan-perusahaan seperti Pfizer, Moderna dan Johnson dan Johnson untuk persediaan mendesak.(SPA/Reuters/Channel News Asia)