Persi Sebut Pelayanan Pasien Non-Covid-19 di Rumah Sakit Terdampak Lonjakan Kasus Corona
Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 memengaruhi pelayanan pada pasien yang mengalami penyakit lain.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 memengaruhi pelayanan pada pasien yang mengalami penyakit lain.
Hal ini diungkapkan Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia G Partakusuma
Ia mengungkapkan peningkatan kasus aktif Covid-19 membuat tertundanya layanan elektif atau terencana di rumah sakit.
Karenanya, rumah sakit pun lebih selektif menerima pasien non Covid-19.
Bagi pasien yang memerlukan rawat jalan maka akan dipindahkan ke rumah sakit dengan menyesuaikan fasilitas yang ada.
Jika penyakitnya tidak terlalu berat maka disarankan untuk dirawat di rumah.
Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan ruangan untuk pasien Covid-19.
Baca juga: Walikota Semarang Siapkan 400 Tempat Tidur Tambahan untuk Isolasi Pasien Covid, Tersebar di 3 Titik
"Di pisah lagi mana yang rawat jalan, yang tidak terlalu berat di rawat di rumah atau dipindah ke rumah sakit lain yang fasilitasnya masih kosong," katanya saat diwawancarai Tribunnews.com, Minggu (20/6/2021).
Dengan kata lain, kata Lia, kesempatan pasien non Covid-19 mendapatkan tempat di rumah sakit jadi bekurang.
Bahkan bisa mencapai 10 sampai 20 persen dari yang biasa.
Meski demikian, pelayanan masih sama, sepanjang fasilitas masih tersedia.
Hanya saja, menurut Lia, pasien baru dari non Covid-19 semakin berkurang.
Baca juga: Angka Infeksi Covid-19 Meningkat, Ketersediaan Tempat Tidur pun Menipis
Hal ini disebabkan stigma sehingga pasien mungkin takut ke rumah sakit.
Atau adanya pembatasan lalu lintas hingga tidak bebas ke rumah sakit.
Hal ini cukup disayangkan karena pada awal pandemi Covid-19, banyak pasien dari penyakit non Covid-19 yang takut untuk melakukan konsultasi dan perawatan.
Baca juga: Hari Ini Tercatat 1.314 Pasien Dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Pademangan
Seiring berjalannya waktu, pasien memulai memberanikan diri untuk mendapatkan fasilitas kesehatan.
Namun, meningkatkan angka infeksi Covid-19 menyebabkaan pasien kesulitan serta takut untuk memeriksakan kesehatan mereka kembali.
"Waktu pertama kali Covid, tidak berani datang. Nah sudah turun, datang lagi. Banyak komplikasi nambah. Sekarang begitu perubahan lagi terpaksa terseleksi lagi mana saja pasien yang bisa dirawat," kata Lia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.