Sama-sama Produksi China, Vaksin Sinopharm dan Sinovac Efek Sampingnya Mirip, Sangat Jarang Terjadi
Selain sama-sama produksi China, vaksin Sinopharm dan Sinovac memiliki profil efek sampingnya juga mirip.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selain sama-sama produksi China, vaksin Sinopharm dan Sinovac memiliki profil efek sampingnya juga mirip.
Frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau terkategori sangat jarang.
Diterangkan Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt menuturkan, karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac, maka efek samping yang dijumpai dalam uji klinik adalah efek samping lokal yang ringan.
Efek yang dimaksud, seperti nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, dan efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare dan batuk.
Baca juga: China Izinkan Vaksin Sinovac Diberikan pada Anak Usia Lebih dari 3 tahun
Baca juga: Hanya Sinopharm yang Dipakai Vaksinasi Gotong Royong, Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax Dilarang
"Efek-efek samping ini segera membaik dan umumnya tidak memerlukan pengobatan," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Senin (21/6/2021).
Vaksin Sinopharm telah masuk dalam list WHO dan mendapatkan EUA di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yordania, dan kini juga di Indonesia.
Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi.
Dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78%, dan vaksin ini dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas sampai lansia.
Ia menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan efek samping vaksin, baik vaksin AstraZeneca maupun Sinopharm.
Baca juga: Indonesia Telah Terima 104,7 Juta Vaksin Covid-19
Baca juga: Dua Warga Riau Meninggal Setelah Divaksin Sinovac, Kepala Dinas Kesehatan Ungkap Penyebabnya
Secara umum, dari hasil eveluasi terhadap uji klinik yang telah melibatkan ribuan orang di berbagai negara, manfaat vaksin jauh melebihi risiko efek sampingnya.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) secara umum bersifat ringan sampai sedang dan bersifat individual, dan adanya KIPI juga menunjukkan bahwa vaksinnya sedang bekerja.
Namun jika ada KIPI yang dirasa berat, segera saja dilaporkan kepada kontak yang sudah diberikan untuk bisa segera mendapatkan penanganan.