Jubir Kemenkes : Ada 151 Kasus Varian Delta di Indonesia Tersebar di 8 Provinsi
Juru Bicara COVID-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, kini Indonesia kini telah mendeteksi 151 kasus varian Delta.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara COVID-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, kini Indonesia kini telah mendeteksi 151 kasus varian Delta yang tersebar di 8 provinsi.
"Indonesia saat ini ada 151 varian Delta. Ada di DKI Jakarta dan Jawa Tengah dan 6 provinsi lainnya," kata Nadia dalam dialog virtual, Selasa (22/6/2021).
Ia memaparkan 6 provinsi tambahan yang melaporkan temuan varian yang berasal dari India ini adalah Jawa Barat, Banten, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan.
Baca juga: Virus Corona Varian Delta asal India Sudah Masuk Jabar, Terdeteksi di Karawang, Lebih Cepat Menular
Baca juga: Daftar Gejala Covid-19 Varian Delta dan Perbedaannya dengan Mutasi Lain: Lebih Terasa Seperti Flu
"8 provinsi tadi sudah melaporkan ada varian Delta dan yang terbanyak ada di DKI Jakarta dan Jawa Tengah," ungkap perempuan yang juga menjabat Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan ini.
Varian Delta atau sebelumnya dikenal varian B.1617.2 ini telah ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO masuk kategori varian of concern (VoC)atau varian yang diwaspadai.
Varian Delta ini dilaporkan memiliki tingkat penularan 3 - 4 lebih cepat daripada varian Alfa asal Inggris.
"Varian Alfa memiliki tingkat penularan 6-7 kalil ebih cepat dari varian aslinya yakni Wuhan. Sementara ini varian Delta 3-4 kali lebih cepat daripada varian Alfa. Jadi varian Delta ini memang dilaporkan merupakan salah satu faktor kejadian melonjaknya kasus Covid-19 di India," terang dr.Nadia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.