Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 yang Terdeteksi Bisa Jadi Hanya 1/8 dari Kasus Sesungguhnya

Kasus Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia kemungkinan jauh di bawah kasus yang sebenarnya ada alias under recorder.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Kasus Covid-19 yang Terdeteksi Bisa Jadi Hanya 1/8 dari Kasus Sesungguhnya
Warta Kota/Henry Lopulalan
Petugas mempersiapkan ruangan rawat inap Pasien Covid-19 di Tower 8 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia kemungkinan jauh di bawah kasus yang sebenarnya ada alias under recorder.

Hal itu diungkapkan ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo.

Windhu menyebut kasus yang terdeteksi bisa jadi hanya 1/8 dari kasus yang sebenarnya.

"Kasus di Indonesia itu sangat under recorded, hari ini (kemarin) rekor baru, dan tembus 2 juta (kasus), tapi apa cuma segitu sebetulnya?" ungkap Windhu saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (21/6/2021).

"Kalau diestimasi, Kemenkes punya data zero surveillance, didanai WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan dibantu temen-temen UI (Universitas Indonesia)."

"Saya juga ngitung dengan teknis estimasi, kasus yang dilaporkan paling tinggi 1/8 dari kasus yang sebetulnya," urai Windhu.

Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr Windhu Purnomo.
Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr Windhu Purnomo. (Istimewa)

Baca juga: Sebut PPKM Mikro Tak Efektif, Pakar Epidemiologi Sarankan PSBB Wilayah Aglomerasi

Windhu menyebut kasus yang dilaporkan bagaikan puncak gunung es.

Berita Rekomendasi

"Seperti banyak bara di bawah sekam, jadi bom waktu karena penularan ada di bawah permukaan yang tidak terdeteksi," ungkapnya.

Windhu menyebut, tingkat tracing Indonesia berada di nomor 158 dari 220 negara.

Sehingga, menurut Windhu, tidak akan efektif melakukan zonasi berdasar data yang tidak sesuai dengan kenyataan karena rendahnya testing dan tracing.

"Di tengah tracing dan testing yang lemah sangat under recorded, apa yakin sebuah daerah warnanya hijau. Jangan-jangan hijau semangka (dalamnya merah)."

"Yang kuning jangan-jangan kuning delima, dalemnya merah," ungkap Windhu.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Satgas Covid-19 Percepat Proses Testing dan Perkuat Tracing

Tembus 2 Juta

Sementara itu kasus Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 2 juta kasus per Senin (21/6/2021).

Terdapat penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 13.668 pada laporan harian, Selasa (22/6/2021).

Sehingga, total kasus infeksi corona di Indonesia mencapai 2.018.113.

Sementara itu, kasus sembuh bertambah 8.375, sehingga totalnya menjadi 1.810.136 kasus.

Adapun kasus kematian harian bertambah 335.

Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 55.291.

Baca juga: Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Jadi Sentra Vaksinasi Covid-19 di Jakarta

Pemerintah Lakukan Penebalan PPKM Mikro

Diketahui sebelumnya, penebalan atau penguatan PPKM Mikro di 34 Provinsi akan dilaksanakan pemerintah.

Penguatan PPKM dilakukan untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin melonjak.

"Jadi nanti akan berlaku mulai besok tanggal 22 Juni sampai 5 Juli, 2 minggu ke depan," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara daring, Senin (21/6/2021).

Aturan penebalan PPKM Mikro tersebut akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri.

Baca juga: Studi Inggris: Vaksin AstraZeneca 92 Persen Efektif Terhadap Varian Delta

Berita penanganan covid lainnya

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas