Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum PB IDI Minta Pemda Buat Shelter untuk Isolasi Mandiri, Ini Alasannya

Daeng menilai hingga saat tidak semua daerah menyiapkan shelter sebagai tempat isolasi pasien Covid-19

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ketua Umum PB IDI Minta Pemda Buat Shelter untuk Isolasi Mandiri, Ini Alasannya
DOKUMENTASI BNPB
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4/2020). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih meminta agar pemerintah daerah (Pemda)  membuat shelter untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Menurut Daeng, pasien Covid-19 tidak dapat menjalani isolasi mandiri di rumah bersama keluarganya.

"PPKM Mikro itu bisa menyediakan shelter-shelter untuk isoman, dan seharusnya pemerintah daerah melakukan ini," ucap Daeng dalam diskusi daring Polemik Trijaya, Sabtu (26/6/2021).

Daeng menilai tidak semua daerah menyiapkan shelter sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Padahal, menurut Daeng, pemerintah daerah harusnya sudah bergerak membuat shelter-shelter ini.

Baca juga: Kasus Corona Melonjak di Kudus, Nusron Sulap Pesantren Jadi Shelter dan RS Darurat Covid-19

"Ini yang belum kita lihat nih. Kalau dulu, pemerintah daerah di Bekasi melakukan (membangun shelter), Bandung, Jakarta, hampir semua melakukan. Sekarang ini belum lagi," ujar Daeng.

Berita Rekomendasi

Dirinya mengungkapkan pemerintah pusat telah menggelontorkan dana penanganan Covid-19 tahun ini ke berbagai daerah.

"Menurut penjelasan pemerintah pusat, dana-dana tuh sudah diserahkan ke daerah," ungkap Daeng.

Dana tersebut, menurut Daeng, harus ditarik kembali ke pemerintah pusat jika tidak digunakan dengan baik oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19.

"Kalau daerah tidak mau melakukan, dananya sudah turun, mending tarik lagi sistem komando dari atas yang mengerjakan karena itu bisa menyelesaikan persoalan overload di pelayanan rumah sakit dan mencegah penularan di lapangan," pungkas Daeng. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas