Catatan LaporCovid-19 : Ada Pasien Meninggal karena ICU Rumah Sakit Penuh
Lembaga swadaya masyarakat LaporCovid-19 melaporkan dalam seminggu terakhir banyak RS menolak pasien karena tidak ada ketersediaan tempat tidur.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lembaga swadaya masyarakat LaporCovid-19 melaporkan dalam seminggu terakhir banyak RS menolak pasien karena tidak ada ketersediaan tempat tidur.
Pasien yang tidak dapat mendapatkan kasur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) harus bertahan di rumah dengan ketersediaan alat seadanya dari Puskesmas, bahkan harus berakhir meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
Diterangkan, bahwa selama seminggu terakhir (14-25 Juni 2021), LaporCovid-19 menerima setidaknya 43 laporan warga untuk permintaan Rumah Sakit.
Baca juga: Nino RAN Kini Dinyatakan Negatif Covid-19, Ungkap Kangen Kerja
Baca juga: Pemain Portugal Menangis di Ruang Ganti, Fernando Santos Coba Tebar Optimisme
"Hasilnya, hampir seluruh Rumah Sakit yang kami hubungi menunjukkan bahwa ruang ICU (Intensive Care Unit), isolasi, dan IGD sudah terisi penuh. Bahkan tiga pasien meninggal karena karena tidak mendapatkan ruang ICU," tulis catatan LaporCovid-19 yang diterima Senin (28/7/2021).
Salah satu di antara pasien gawat darurat adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun yang tengah berada di salah satu rumah sakit di Depok dan memerlukan ICU dengan ventilator.
Pada Sabtu malam (19/6) LaporCovid-19 mengontak 95 SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu) yang berada di Jabodetabek, hingga Minggu (20/6) menjelang dini hari.
"Dari 95 Rumah Sakit itu, 36 memberitahukan bahwa ruang ICU mereka penuh, termasuk RS Mitra Keluarga Depok, RS Sulianti Saroso, RSUD Pasar Minggu dan RS Persahabatan. Sementara, delapan RS menyampaikan tidak memiliki ruang ICU dan 51 RS sama sekali tidak merespon," lanjut keterangan tersebut.
Hingga akhirnya pagi sekitar pukul 05.00 WIB pasien meninggal dunia karena tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
Dari 43 laporan, 15 di antaranya mengalami kondisi kegawatdaruratan medis, sehingga memerlukan pertolongan sesegera mungkin.
Kondisi pasien pada umumnya dengan saturasi oksigen rendah, demam tinggi, disertai mual.
Sisanya mengalami gejala ringan hingga sedang yang memerlukan pemantauan Puskesmas setempat. Namun sayang beberapa Puskesmas juga agak lambat merespon bantuan.
Untuk mencari RS, selain menghubungi secara langsung SPGDT RS, juga mengontak Dinas Kesehatan.
Selain itu beberapa kali juga merujuk pada ketersediaan kamar situs SIRANAP Kemenkes.
Ada perbedaan data di mana tertulis tersedia di SIRANAP, namun pada kenyataannya tidak tersedia.
Pada kondisi banyaknya warga yang membutuhkan Rumah Sakit maupun ICU, penting bagi pemangku kepentingan untuk memberikan panduan data ketersediaan Rumah Sakit dan ICU yang akurat, sehingga upaya perawatan dan penyelamatan pasien terwujud secara efektif dan efisien.